Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenkes Identifikasi 10 Penyakit Terbanyak Pengungsi Banjir di Sumbar, ISPA Tertinggi
Advertisement . Scroll to see content

Mencari Vaksin MR Halal Perlu Dilakukan Penelitian Panjang

Senin, 22 Oktober 2018 - 18:18:00 WIB
Mencari Vaksin MR Halal Perlu Dilakukan Penelitian Panjang
Menteri Kesehatan Nila Moeloek. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Vaksin measles-rubella (MR) memang diketahui mengandung bahan-bahan yang tak halal jika dikaitkan dengan syariat Islam, yaitu unsur babi dan organ tubuh manusia.

Meskipun menggunakan bahan-bahan yang haram, Agustus lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan vaksin MR saat ini dibolehkan (mubah) digunakan untuk imunisasi. Ini karena ada kondisi keterpaksaan atau darurat dan belum ditemukannya vaksin MR yang halal hingga saat ini.

Meskipun demikian, bukan berarti pencarian vaksin halal untuk measles dan rubella tidak dilakukan. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan, pihaknya dan pihak penyedia vaksin sedang berupaya mewujudkan hal tersebut.

"Tidak semudah itu. Jadi, Bio Farma sudah membuat. Dari dulu Bio Farma itu mencoba untuk mencarikan vaksin yang baru, juga yang halal dalam hal ini. Memang ini memerlukan suatu penelitian," kata Nila Moeloek saat ditemui usai pelantikan pejabat eselon satu di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Menurutnya, penelitian tersebut harus diujicobakan berkali-kali sebelum menyasar kalangan masyarakat. Tidak bisa hanya melakukan penelitian singkat.

"Penelitian ini bukan sekadar dapat terus kita lakukan clinical trial. Tidak, ini dilakukan dari sebelumnya. Jadi ada pra-clinical trial yang harus kita lakukan. Ini tidak begitu mudah untuk didapatkan, memerlukan proses, ada upaya-upaya penelitan yang tentu tingkat tinggi," katanya.

Namun, kata dia, pihaknya dan penyedia vaksin seperti Bio Farma dan akademisi tengah mengupayakan hal tersebut. "Usaha selalu ada, di luar juga kita ada (upaya ke sana)," katanya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut