Menkes Akui Praktik Bullying hingga Korban Ingin Bunuh Diri Banyak Terjadi di Profesi Dokter
Di kesempatan yang sama, Menkes menjelaskan juga kasus perundungan yang terjadi di Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) yang korbannya sampai meninggal dunia. Itu menunjukkan kalau praktik bully terjadi di institusi pendidikan selain kedokteran.
"Teman-teman (pernah) dengar (kasus) IPDN kan? Dulu ada yang sampai meninggal kan? Terjadi di sana kan? Ya, ini mirip (dengan kasus dokter PPDS). Kalau di sana mungkin lebih ke tekanan fisik, ini ke tekanan mental," ungkap Menkes.
Dia berharap agar semua sektor dan semua pihak menghentikan kebiasaan senioritas yang menyebabkan kasus bullying di berbagai profesi. Perundungan adalah kebiasaan buruk yang berdampak buruk pula.
"Bullying ini adalah kebiasaan buruk yang berdampak buruk. Pada kasus profesi kedokteran, bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak mudah sudah dididik seperti itu, hidupnya ditekan," ujar Menkes.
Padahal, lanjutnya, masih ada cara lain yang tujuannya untuk membuat mental tangguh tapi tidak dengan perundungan. Banyak cara pendidikan yanh jauh lebih ilmiah untuk menciptakan tenaga kerja yang tangguh tanpa bully.
"Indonesia itu punya banyak profesor dan guru besar, jadi harusnya banyak cara-cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh," katanya.
"Bukan hanya kedokteran, tapi di TNI hingga Polri, pun banyak profesi lain yang diminta memiliki ketangguhan mental, tapi tidak dengan bullying, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri," ungkap Menkes.
Editor: Muhammad Sukardi