Nila Moeloek Buka-bukaan Tantangannya Jadi Menteri Kesehatan
Selain masalah gizi dan penyakit tak menular, kata dia, hal yang tak kalah penting tetapi justru menjadi tantangan adalah sumber daya manusia (SDM) baik dari segi kompetensi, jumlah, dan jenis distribusinya. Ini yang tak jarang menjadi penyebab kurangnya tenaga medis dan tenaga ahli di daerah-daerah terpencil.
Untuk itu di 2019 ini, yang menjadi tahun terakhir Nila menjadi Menteri Kesehatan RI, memfokuskan pada penurunan angka stunting dan pencegahan penyakit tidak menular mematikan.
"Banyak hal yang harus diselesaikan di tahun ini, salah satunya seperti stunting. Turun memang, menjadi 30,8 persen (Riset Kesehatan Dasar 2018), tapi WHO (World Health Organization) mengatakan batasnya 20 persen. Jadi, kita harus turunkan lagi," ucapnya.
Selain masalah stunting, juga penurunan angka penderita penyakit tuberkulosis (TB), yang mana Indonesia menempati urutan ketiga di dunia.
"Jadi, masih banyak hal. Kalau penyakit lainnya, saya kadang-kadang bengong juga, masih ada lepra, kaki gajah. Tetapi tantangan ke depan kita masih ke penyakit tak menular, bagaimana menyadarkan masyarakat (untuk memperhatikan kesehatannya)," kata Nila Moeloek.
Editor: Tuty Ocktaviany