Paradoks, Gim, dan Pesan Orangtua di Masa Depan
JAKARTA, iNews.id - Di waktu istirahat dan libur, banyak orang memanfaatkan waktu untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan dan belajar. Ada yang memilih berwisata, berkumpul dengan keluarga, dan bermain gim.
Gim amat digandrungi oleh berbagai kalangan di Indonesia, termasuk anak-anak. Di wilayah yang terbentang dari Sabang hingga Merauke ini, terdapat banyak permainan tradisional yang mengajarkan anak untuk melatih ketangkasan fisik seperti benteng dan galasin.
Selain itu, ada permainan tradisional yang melatih kecermatan seperti congklak. Ada juga permainan tarik tambang yang mengutamakan kerja sama tim. Namun, permainan-permainan ini semakin ditinggalkan karena perkembangan teknologi.
Kini, anak-anak Indonesia banyak yang memainkan permainan melalui banyak wadah, mulai dari komputer, gawai, dan konsol. Tak jarang mereka lupa waktu ketika bermain, sehingga banyak orangtua khawatir akan perkembangan buah hatinya.
Para orangtua menghawatirkan perkembangan sosial anaknya. Mereka cenderung menganggap buah hatinya akan kesulitan bersosialisasi di masyarakat karena terlalu kecanduan akan gim.