Penelitian di Spanyol, Dokter Temukan Ruam pada Mulut sebagai Gejala Baru Covid-19

JAKARTA, iNews.id - Seorang dokter di Spanyol menemukan gejala baru dari infeksi virus SARS- CoV-2 penyebab Covid-19. Gejala tersebut adalah ruam pada mulut atau enanthem, yang ditemukan dari sejumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit.

Para peneliti dari Spanyol belum lama ini telah menerbitkan sebuah penelitian di JAMA Dermatology yang meneliti enanthem pada pasien dengan Covid-19. Studi tersebut merinci penelitian sebelumnya dari Italia terkait ruam kulit yang diamati dengan beberapa pasien Covid-19.

Lagi Viral Agen Travel Ajak Padel di Madinah, Netizen Auto Istigfar!

“Enanthem adalah lesi mirip ruam yang muncul di dalam mulut. Gejalanya mungkin tidak diketahui sejauh ini karena banyak pasien tidak diperiksa rongga mulutnya,” tulis penelitian tersebut seperti dilansir dari BGR, Minggu (19/7/2020).

Tidak dilakukannya pemeriksaan mulut, kata dia, adalah bagian dari protokol kesehatan. Hal itu mengingat bahwa mulut adalah media penularan yang besar karena menyimpan percikan dari saluran napas, bahkan aerosol yang dapat menularkan virus.

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa ruam mulut tidak selalu muncul pada semua pasien Covid-19. Para peneliti dari Rumah Sakit Universitario Ramon y Cajal di Madrid menemukan, hanya enam dari 21 pasien yang mengalami enanthem.

Rata-rata pasien yang mempunyai ruam mulut, juga mengalami gejala ruam pada kulit yang diakui World Health Organization (WHO) sebagai gejala kurang umum.

Sementara itu, peneliti dari Rumah Sakit Universitario Ramon y Cajal di Madrid menemukan, hanya enam dari 21 pasien yang mengalami enanthem. Para dokter menemukan berbagai jenis ruam mulut yang terbagi menjadi empat kategori petekie, makula, makula dengan petekie, atau erythematovesicular.

Namun para peneliti tersebut mengatakan, penelitian ini merupakan awal yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Seperti diketahui, gejala umum dari Covid-19 adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. Kemudian gejala kurang umum yang telah diakui WHO, di antaranya sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, ruam pada kulit, serta perubahan warna jari tangan atau kaki.

Editor: Tuty Ocktaviany