Pernikahan Dini di Indonesia Meningkat, BKKBN Ingatkan Kesehatan Reproduksi
Sebab itu, upaya preventif untuk menekan pernikahan dini akan membantu penurunan risiko infeksi pada saat melahirkan, bahkan 'ancaman' kematian pada saat ibu melahirkan, serta bayi cacat lahir.
Bila tren ini terus berlanjut, 142 juta remaja putri akan menikah sebelum mereka berusia 18 tahun sebelum 2020. Hal ini berarti 14,2 juta remaja putri menikah setiap tahun atau 39.000 setiap hari.
Melihat latar belakang demikian, Hasto mengajak remaja untuk lebih aware terhadap pendidikan kesehatan reproduksi. Sebelum menikah, penting untuk tahu tentang kesehatan reproduksi, pola asuh anak yang benar, serta bagaimana menjaga keharmonisan keluarga.
"Ada beberapa yang saya titipkan kepada remaja-remaja Indonesia yaitu mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Hari ini minim sekali yang mengetahui kesehatan reproduksi, padahal itu penting," ujarnya.
Kesiapan berkeluarga, kata Hasto, juga merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga yang berkualitas, sehingga kelak diharapkan mampu melahirkan generasi berkualitas.