Puasa Ramadan Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes
JAKARTA, iNews.id - Banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh saat berpuasa. Mulai dari perubahan penggunaan sumber energi bagi tubuh hingga perubahan hormonal.
Dosen Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul, Nadiyah S.Gz M.Si CSRS mengungkapkan, secara fisiologis kondisi tubuh yang tidak berpuasa (makan normal) mengalami peningkatan pembentukan simpanan-simpanan sumber energi. Karbohidrat yang dikonsumsi akan disimpan sebagai glikogen dalam otot, dan kelebihannya disimpan dalam bentuk lemak di jaringan tubuh.
Sebaliknya yang terjadi dalam tubuh saat berpuasa adalah persediaan glukosa yang disimpan dalam bentuk glikogen terkuras dan sistem saraf akhirnya mengandalkan glukosa yang dibentuk dari gliserol (bagian dari lemak) serta asam amino (bagian dari protein), yang disebut proses glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru).
"Namun, karena jumlah kedua sumber tersebut (gliserol dan asam amino) sangat terbatas untuk proses glukoneogenesis, tubuh mendapatkan sumber energi dari senyawa keton melalui proses yang disebut ketogenesis yang terjadi di hati. Dari hati, senyawa keton ini akan digunakan sebagai sumber energi untuk otak dan otot saat kita berpuasa," ujar Nadiyah, dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Selasa (7/5/2019).
Bagaimana dengan perubahan hormone saat berpuasa? Dia menjelaskan, saat tubuh sedang tidak berpuasa, hormon insulin dominan meningkat, sedangkan saat tubuh puasa, hormon glukagon-lah yang naik. Efek dari peningkatan hormon glukagon adalah peningkatan pemecahan lemak dari jaringan lemak untuk diubah menjadi senyawa keton di hati lalu dikirim ke berbagai organ dalam tubuh sebagai sumber energi.