Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fahmi Bo Sakit Apa? Komplikasi Diabetes hingga Serangan Jantung Sebabkan Badan Kurus Kering
Advertisement . Scroll to see content

Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Pemain Sepak Bola Berisiko Tinggi Kena Serangan Jantung

Sabtu, 21 November 2020 - 16:02:00 WIB
Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Pemain Sepak Bola Berisiko Tinggi Kena Serangan Jantung
Ricky Yacobi (tengah) meninggal dunia pada Sabtu (21/10/2020) pagi WIB. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Siapa pun bisa kena serangan jantung dan menyebabkan kematian. Namun, risiko pemain sepak bola lebih tinggi dibandingkan yang lainnya mengalami hal ini.

Hari ini kabar duka menimpa dunia sepak bola Tanah Air. Ricky Yacobi, mantan pemain sepak bola Indonesia meninggal dunia pada Sabtu (21/11/2020) pagi.

Ricky menghembuskan napas terakhir di RS Mintoharjo. Ricky dikabarkan mengalami serangan jantung saat tengah bermain bola di salah satu lapangan di Gelora Bung Karno (GBK) dengan rekan-rekannya.

"Innalilahi wainnailahi rojiun, telah meninggal dunia sahabat dan pemain Nasional kita bang Ricki Yacobi di RS Mintoharjo. Semoga Almarhum meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah," tulis pesan singkat yang diterima media.

Dilansir dari BBC, Sabtu (21/11/2020), sebuah penelitian menunjukkan bahwa risiko pemain sepak bola meninggal karena serangan jantung lebih tinggi dari perkiraan para ahli. Studi di New England Journal of Medicine ini berasal dari data selama dua dekade pada 11.168 pemain muda di Inggris.

Dokter mengatakan, ada kewajiban untuk melindungi pemain. Penyakit yang memengaruhi otot jantung, kardiomiopati, adalah pembunuh diam-diam. Gejala pertama bisa jadi jantung tiba-tiba berhenti. Inilah mengapa klub memiliki program penyaringan untuk pemain akademi pada usia 16 tahun.

Bahaya lebih tinggi pada atlet karena membebani jantung dapat memicu penyakit yang mendasarinya. Adrenalin, perubahan elektrolit, dan dehidrasi semuanya meningkatkan risiko memicu serangan jantung. Tapi tidak ada yang yakin seberapa umum kematian akibat serangan jantung.

Perkiraan menyebutkan angka tersebut kurang dari dua dari setiap 100.000 pemain, tetapi analisis ini mengatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi yakni tujuh dari setiap 100.000 pemain.

"Itu berarti kita perlu membuka mata kita terhadap fakta bahwa tingkat kematian lebih tinggi dari yang kita duga, meskipun mereka masih jarang," kata ahli jantung Prof Sanjay Sharma, yang memimpin penelitian di St George's, University of London.

Dalam 20 tahun penyaringan, 42 prospek akademi ditemukan berisiko. Perawatan termasuk operasi korektif dan obat jantung, berarti 30 orang dapat melanjutkan karir mereka. Sisanya disarankan untuk berhenti bermain olahraga kompetitif.

Dari delapan pemain yang meninggal selama penelitian, hanya enam yang didiagnosis dengan masalah jantung akibat pemeriksaan. Prof Sharma mengatakan, Asosiasi Sepak Bola Inggris telah memperkenalkan penelitian tambahan pada usia 18, 20 dan 25 tahun.

Dia mengatakan, mengidentifikasi masalah jantung yang tidak dapat diobati bisa sulit bagi pemain muda dan keputusan harus dibuat antara pemain, orangtua dan klub mereka.

"Kami harus sangat jujur ​​dan mengatakan bahwa ada risiko kematian mendadak dan tingkat kematian rendah, tetapi kami tidak dapat memprediksinya," katanya.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengungkapkan, ada banyak manfaat kesehatan dari bermain sepak bola. Namun, kami sejumlah kecil orang mungkin memiliki peningkatan risiko kelainan jantung melalui latihan keras, itulah sebabnya mereka memiliki salah satu program pemeriksaan jantung paling komprehensif dalam olahraga dan menawarkan pelatihan darurat kepada tim medis di klub profesional.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut