Sebelum Menyerang Anda, Kenali Penyakit Lupus dan Gejalanya
Untuk lingkungan, yang dimaksudkan adalah paparan sinar ultraviolet dari matahari jika terlalu tinggi sangat tidak baik bagi kesehatan. Kemudian stres, polusi, asap rokok, infeksi, paparan obat-obatan dan zat kimia juga turut menjadi faktor.
Sementara untuk hormonal ini diduga karena hormon estrogen pada perempuan dan prolaktin berperan memunculkan lupus. Inilah mengapa lupus atau penyakit autoimun ini lebih banyak menyerang perempuan.
Bagaimana dengan gejalanya?
Dr. Sumariyono menjelaskan, gejala lupus masih belum terlalu lengkap. Namun yang khas dari penyakit lupus adalah tanda kemerahan berbentuk kupu-kupu di bagian tengah wajah, umumnya di bagian pipi. Gejala yang paling banyak ditandai sebagai lupus di antaranya muskuloskeletal atau nyeri sendi, peradangan sendi. Kemudian mukokutan atau ruam pada pipi, sensitif terhadap sinar matahari, dan sariawan.
Gejala bisa berlanjut menyerang ginjal, sehingga terjadi pembengkakan di seluruh tubuh, air kencing keruh, kemerahan, hingga gangguan fungsi ginjal. Terakhir ada gejala hematologi yang ciri-cirinya anemia, leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih), dan trombositopenia (kurangnya jumlah platelet atau trombosit).
"Ada juga rambutnya rontok, sendi nyeri, kalau bangun tidur wajah dan kakinya bengkak. Berbeda-beda setiap orang, tetapi yang paling sering dialami di awal adalah nyeri sendi," lanjut dokter Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dia juga mengingatkan untuk waspada terhadap demam yang tidak jelas penyebabnya dan sering terjadi. "Kalau demam, terus dikatakan tipes, dirawat lalu pulang, kemudian demam lagi dikatakan tipes, dirawat lalu pulang. Terjadi seperti itu berulang kali patut diwaspadai (itu lupus)," ungkapnya.
Editor: Adhityo Fajar