Selain Kondom, Yuk Kenali Ragam Kontrasepsi di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Akhir September lalu, Indonesia baru saja memperingati Hari Kontrasepsi Dunia yang bertujuan mengingatkan kembali betapa pentingnya perencanaan keluarga demi membangun keluarga sejahtera. Indonesia sendiri memiliki program prioritas terkait keluarga, yakni Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Indonesia juga memiliki program Keluarga Berencana (KB) yang menyarankan setiap keluarga memiliki jumlah anak ideal yakni dua. Demi menjalankan program KB ini, setiap pasangan bisa memilih alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Apalagi bila telah memiliki dua anak atau mempunyai pertimbangan sendiri untuk tidak lagi menambah jumlah anak.
Selain itu, terlalu banyak kehamilan atau telah melahirkan lebih dari tiga orang anak menyebabkan risiko bagi perempuan. Misalnya, risiko kesehatan seperti keguguran, pendarahan, pre-eklampsia, eklamsia, plasenta previa, berat bayi lahir rendah di bawah 2,5 kilogram, dan turunnya rahim melalui Miss V.
Tak hanya berisiko bagi ibu, tetapi juga pada anak dan sisi ekonomi keluarga seperti kurang gizi, potensi putus sekolah, anak yang kurang perhatian, dan pertumbuhan anak tak optimal.
"Jenis kontrasepsi itu ada jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka pendek ada kondom atau IUD. Jangka panjang juga bisa IUD atau implan," terang Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI dr Eni Gustina MPH saat Temu Ilmiah Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).