Semua Orang Berisiko Kena Neuropati, Begini Cara Pencegahannya
JAKARTA, iNews.id - Neuropati merupakan gangguan hingga kerusakan pada saraf tepi. Biasanya ditandai dengan gejala kebas, serta kesemutan yang dirasakan secara konstan, berulang-ulang, dan dalam jangka waktu lama.
Jika diabaikan, kondisi ini bisa berkembang menjadi penurunan fungsi saraf seperti hilangnya sensasi rasa dan gerak hingga kecacatan permanen yang memengaruhi kualitas hidup.
Berdasarkan hasil survei Consumer Behavior dari Merck pada tahun 2016, satu dari tiga orang di usia produktif, yakni 26-30 tahun mulai menderita gejala neuropati. Bahkan, Dokter Spesialis Saraf Dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K) mengatakan, semua orang bisa berisiko terkena gangguan saraf tepi ini.
"Sebetulnya siapa sih yang berisiko? Semua orang. Karena faktor risiko terjadinya neuropati ternyata dipengaruhi kemajuan zaman. Misalnya, karena lifestyle. Pakai gadget terus, pakai sepatu hak tinggi, itu juga merusak sel saraf," tutur Dr. Manfaluthy di acara konferensi pers bertema “Dampak Fatal Neuropati”, bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).
Dia mengatakan, lebih dari 50 persen masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang membawa risiko neuropati. "Lifestyle sangat memengaruhi, kemudian aktivitas dan pola makan (juga ikut memengaruhi)," kata dia.