Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: Ist)Advertisement . Scroll to see content
Selain itu, sejauh ini juga belum ada data dari uji klinis dan KIPI yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kelumpuhan. “Data KIPI sebelumnya, dari sekian juta orang, di negara manapun, itu belum ada data timbul kelumpuhan,” kata dr Fajri.
Untuk mengetahui apakah itu berhubungan dengan vaksin atau karena faktor lain, diperlukan segala rangkaian penelitian kepada orang yang bersangkutan. Mulai dari mengecek kronologi hingga riwayat penyakit.
“Idealnya kalau mau dicek, kita harus tahu kronologinya, riwayat orang tersebut bagaimana, gejalanya, keluhannya, riwayat penyakit sebelumnya, keluarganya ada nggak sakit sakit tertentu. Lalu lihat perjalanan penyakitnya, dicek semuanya, nanti darahnya dicek, dan lain-lain,” ujarnya.