Sinar Matahari Jadi Musuh Terbesar Penyakit Lupus hingga Dermatomiositis, Kok Bisa?

JAKARTA, iNews.id - Sinar matahari menjadi musuh bagi beberapa individu dengan penyakit tertentu. Penderita lupus misalnya, mereka kerap tidak disarankan terpapar sinar matahari langsung karena bisa memicu flare kulit.
Sinar matahari dapat berdampak buruk, karena sinar UV (UVA dan UVB) dapat merusak DNA sel, menghasilkan radikal bebas, memicu peradangan, dan melemahkan sistem imun lokal di kulit.
Menurut laporan NCBI, beberapa penyakit atau kondisi tertentu memperlihatkan efek fotosensitivitas yakni sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Sehingga paparan sinar matahari memicu reaksi kulit atau memperburuk penyakit.
Bahkan, reaksi terhadap sinar matahari bisa bersifat fototoksik (langsung kerusakan sel setelah gerakan cahaya) atau fotoalergik (reaksi imun) atau photo-aggravated di mana penyakit dasar menjadi semakin aktif.
"Oleh karena itu, bagi beberapa kondisi medis, menghindari sinar matahari atau melakukan proteksi ketat menjadi bagian penting dari pengobatan atau pencegahan flare," ungkap laman Merck Manuals, dikutip Senin (6/10/2025).
Jadi, penyakit apa saja yang disarankan tidak boleh terpapar sinar matahari karena dapat memperburuk kondisi, memicu reaksi fotosensitif, atau mempercepat kerusakan? Berikut ulasan selengkapnya.