Terungkap, Satu dari 1.000 Orang Indonesia Alami Buta akibat Kelainan Kornea
JAKARTA, iNews.id - Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) mencatat lebih dari 35 juta orang mengalami gangguan penglihatan dengan 3,7 juta di antaranya mengalami kebutaan. Kelainan kornea menduduki peringkat kelima penyebab kebutaan atau sekitar 0,10 persen.
Berdasarkan data Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) satu dari 1.000 orang Indonesia mengalami kebutaan lantaran kelainan kornea. Padahal, kondisi tersebut sebenarnya dapat ditangani melalui transplantasi kornea.
Tingginya angka kebutaan akibat gangguan kornea tidak diimbangi dengan ketersediaan donor. Diprediksi, Indonesia masih defisit donor kornea mata, dengan setidaknya 25 ribu antrean menunggu penerima donor kornea.
Urgensi transplantasi kornea bukan hanya untuk memulihkan penglihatan, tetapi mengembalikan kualitas hidup secara keseluruhan. Studi menunjukkan bahwa penyandang kebutaan akibat kelainan kornea mengalami peningkatan risiko gangguan mental secara signifikan—dengan prevalensi depresi dan kecemasan masing-masing mencapai lebih dari 30 persen.
Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan produktivitas dan meningkatkan ketergantungan terhadap orang lain dalam menjalankan aktivitas harian. Sebab itu, dalam peringatan World Sight Day 2025, JEC Eye Hospitals and Clinics bekerja sama dengan Lions Club International dan Lions Club Indonesia, serta Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) menggelar JEC Charity Run. Ini sebagai upaya mereka dalam kampanye penanganan kornea mata.
Dr Setiyo Budi Riyanto SpM, Direktur RS Mata JEC Kedoya dan Kepala Layanan Bedah Katarak dan Refraktif JEC Eye Hospitals and Clinics mengatakan, kebutuhan transplantasi kornea tidak bisa ditunda.

"Kegiatan ini menunjukkan kepedulian terhadap sesama bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan menyehatkan. Inisiatif ini menjadi jembatan yang menghubungkan kepedulian masyarakat dengan kebutuhan nyata di lapangan—setiap donasi yang terkumpul akan langsung membiayai operasi bagi pasien kurang mampu yang selama ini hanya bisa menunggu dan berharap," ujarnya, dalam keterangan pers dilansir Senin (27/10/2025).
District Governor Hastuti Boediwibowo Kresna, perwakilan Lions Club Indonesia dan Lions Eye Bank Jakarta menuturkan selama 45 tahun sejak berdiri pada 1980, peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat atau vision project menjadi salah satu fokus organisasi. Salah satunya dengan lahirnya LEBJ.
"Kami bertekad mengokohkan misi mengembalikan ‘terang’ pada saudara-saudara kita yang kehilangan penglihatan akibat gangguan kornea. Setiap langkah adalah bentuk nyata dari solidaritas dan harapan," katanya
Dr Johan A Hutauruk, SpM(K), presiden direktur JEC Korporat menegaskan perjuangan melawan kebutaan dan gangguan penglihatan tidak cukup dilakukan di ruang operasi, tetapi juga melalui edukasi publik, inisiatif sosial, dan kolaborasi lintas kalangan.
"Rangkaian World Sight Day 2025 sebagai gerakan nyata yang menegaskan setiap individu—tanpa terkecuali—berhak memiliki penglihatan optimal untuk belajar, bekerja, dan menjalani kehidupan secara bermartabat," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani