Jadi Penyebab Kebutaan Tertinggi Kedua, Apakah Glaukoma Bisa Disembuhkan?
JAKARTA, iNews.id - Glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak. Penderita seringkali mencari pengobatan setelah stadium lanjut.
Lebih dari 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala. Ini yang membuat glaukoma dijuluki sebagai ‘si pencuri penglihatan’. Apa penyebab Glaukoma?
“Glaukoma terjadi lantaran peningkatan tekanan dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik. Kondisi neuropati optik progresif ini berdampak pada penurunan fungsi penglihatan, lapang pandang semakin menyempit hingga buta permanen yang tak bisa disembuhkan," ujar Profesor Dr dr Widya Artini Wiyogo, guru besar tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dokter Subspesialis Glaukoma, dan Ketua JEC Glaucoma Service JEC Eye Hospitals and Clinics, dalam keterangan persnya, Selasa (29/10/2024).
Profesor Widya menjelaskan hal mencemaskan glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi kebutaan glaukoma dapat dicegah dengan deteksi dan terapi sejak dini. "Sebab itu, penting bagi masyarakat lebih sadar mengenai kelainan mata ini, sekaligus mengetahui tanda-tanda awal, sehingga glaukoma segera terdeteksi dan ditangani. Pemeriksaan mata secara rutin sangat krusial,” katanya.
Dia menerangkan glaukoma bersifat kronis sangat memengaruhi kualitas hidup penyandangnya. Lapang pandang yang terbatas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Secara psikologis, penderita glaukoma berisiko merasakan kecemasan, bahkan sampai depresi, karena terus menerus mengkhawatirkan kebutaan. Belum lagi imbas finansial atas kebutuhan pengobatan glaukoma," kata Profesor Widya.
Profesor Widya memaparkan implan glaukoma merupakan prosedur bedah untuk menurunkan tekanan dalam bola mata. Operasi ini menjadi pilihan utama bagi pasien glaukoma dengan tekanan bola mata yang tidak terkontrol, atau mengalami kerusakan saraf mata berat, dan sudah tidak lagi merespons terapi lainnya.