Vaksin Tak Merata, WHO Sebut Negara Miskin Sangat Kekurangan Dosis
“Masalahnya sekarang adalah pasokan, berikan saja vaksinnya kepada kami. Perbedaannya adalah antara si kaya dan si miskin yang sekarang benar-benar mengekspos ketidakadilan dunia kita. Ketidakadilan dan ketidaksetaraan, mari kita hadapi itu," ujarnya lagi.
Diketahui, bersama aliansi vaksin GAVI, WHO saat ini sedang menjalankan program COVAX, program pemberian vaksin Covid-19 secara gratis dari para negara donatur ke berbagai negara miskin dan berkembang di dunia.
Adapun program COVAX diketahui sampai saat ini sudah mengirimkan 90 juta dosis vaksin Covid-19 ke 132 negara sejak Februari 2021. Namun kini, terkendala masalah soal pasokan besar-besaran, sejak India sebagai salah satu negara produsen vaksin menangguhkan ekspor vaksinnya.
Dari keterangan penasihat senior WHO, Bruce Aylward, bulan ini COVAX tidak mempunyai pasokan vaksin Covid-19.
“Kami melalui COVAX bulan ini nol dosis vaksin AstraZeneca, nol dosis vaksin SII (Serum Institute of India), dan nol dosis vaksin J&J (Johnson & Johnson). Situasinya sekarang sangat buruk,” kata Bruce.
Editor: Dyah Ayu Pamela