Waspada, Hepatitis C Berujung Kanker Bisa Terjadi akibat Narkoba Suntik
Hingga saat ini, tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Penderita biasanya akan diberi obat oleh dokter agar penyakitnya tidak berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati dan kanker hati.
"Pada kasus hepatitis B, kanker hati bisa terjadi tanpa ada sirosis. Sementara hepatitis C, kanker hati umumnya didahului sirosis. Kedua hepatitis ini sifatnya berbeda," tutur Irsan.
Laman WebMD menyebut, walau hepatitis C bisa disembuhkan tetapi prosesnya tidak selalu mudah. Selama beberapa waktu, penderita membutuhkan suntikan menyakitkan dari obat yang disebut interferon dan pil yang disebut ribavirin.
Obat-obatan ini tidak menargetkan virus yang membuat sakit. Sebaliknya, obat meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderita sehingga dia akan berjuang seperti halnya saat terserang flu.
Perawatan tidak selalu mengeluarkan virus dari tubuh dengan tingkat penyembuhan sekitar 50 persen, bahkan bisa hanya 5-10 persen. Di Indonesia, hepatitis C termasuk tiga penyebab tertinggi penyakit hati kronik selain hepatitis B dan NAFL.
Editor: Tuty Ocktaviany