Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cuaca Panas Ekstrem Jadi Ancaman Serius untuk Anak-Anak, Dehidrasi hingga DBD!
Advertisement . Scroll to see content

Waspada Kelainan Jantung Bawaan pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya!

Sabtu, 11 Maret 2023 - 23:45:00 WIB
Waspada Kelainan Jantung Bawaan pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya!
Waspada penyakit jantung bawaan pada anak (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Jantung merupakan organ vital yang memegang peran penting pada kehidupan manusia. Termasuk, bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. 

Struktur dan fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan peredaran darah yang stabil guna mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh seorang anak. 

Sayangnya, 7 hingga 8 bayi per 1.000 kelahiran hidup dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan (PJB). Tingginya angka kejadian PJB menyebabkan kelainan ini merupakan kelainan bawaan tersering di antara kelainan-kelainan bawaan jenis lain, seperti kelainan bawaan saluran cerna, paru, ginjal, anggota gerak, dan sebagainya. 

Bila PJB tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, 50 persen kematiannya akan terjadi pada bulan pertama kehidupan.

Kenali Gejala PJB 

PJB seringkali ditemukan pada masa kanak-kanak. Akan tetapi, tidak semua kelainan jantung bawaan langsung menimbulkan gejala saat lahir.  

Dokter Spesialis Anak RS Premier Bintaro, Prof. Najib Advani mengatakan, ada beberapa kasus gejala PJB muncul langsung setelah bayi baru lahir. Misalnya, bibir, kulit, jari tangan, dan kaki kebiruan, sesak napas atau kesulitan bernapas, kesulitan makan, berat lahir rendah, nyeri dada, serta pertumbuhan yang lambat. 

"Selain itu, ada juga gejala yang muncul beberapa tahun setelah lahir, seperti, irama jantung yang tidak normal, pusing, kesulitan bernapas, pingsan maupun kelelahan,” kata dr. Najib, dalam Seminar Awam Dalam Rangka Congenital Heart Defect Awareness Week yang diadakan RS Premier Bintaro (RSPB), beberapa waktu lalu. 

Penanganan Bayi dengan PJB 

Sementara, Dokter Jantung, Febtusia Puspitasari menjelaskan, penyakit jantung bawaan bisa terjadi karena gangguan pada saat proses pembentukan dan juga perkembangan jantung pada saat janin masih ada di dalam kandungan. 

Terapi yang dapat dilakukan pada kasus jantung bawaan tergantung dari kondisi pasien dan kasus yang diderita. Untuk tindakan non-bedah yang dapat dilakukan yaitu pemasangan coil atau alat seperti payung/jamur, tindakan balloon valvuloplasty, dan atau balloon atrial septostomy (BAS). 

"Sedangkan untuk terapi bedahnya antara lain, operasi paliatif pulmonary artery banding, operasi ligasi (pengikatan) PDA, operasi paliatif blalock-tausig shunt (BTS), operasi arterial switch dan penutupan VSD, serta bi-ventricular repair (koreksi total) ataupun single ventricular repair (Fontan),” ujarnya. 

Terkait tumbuh kembang anak dengan penyakit jantung bawaan, Dokter Spesialis Anak, Nita Ratna Dewanti memaparkan, gangguan pertumbuhan kerap terjadi. Maka, diperlukan pemantauan pertumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan linier. 

Seperti, pemantauan terhadap peningkatan ukuran tubuh, yakni tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala, serta peningkatan berat badan agar berhasil dengan optimal. 

"Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya (termasuk IMD). Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, harus mendapat MPASI yang cukup dan aman, sementara ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih,” kata Nita. 

CEO RSPB dr. Martha M.L. Siahaan mengatakan, diadakannya seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya pada penyakit jantung bawaan. 

"Jika ada orang di sekitar yang kita kenal mengalami gejala atau bahkan kondisi dengan penyakit jantung bawaan, kita dapat memberi atau berbagi pengetahuan terhadap langkah atau proses perawatan yang tepat. Yaitu, segera menganjurkan atau meyakinkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut