Ariel NOAH Mendadak Nyanyi di DPR, Rapat RUU Hak Cipta Auto Riuh Tepuk tangan

JAKARTA, iNews.id – Suasana rapat di Gedung DPR mendadak cair saat Ariel NOAH melantunkan suara merdunya, Selasa (11/11/2025). Aksi spontan itu terjadi ketika Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Bob Hasan, meminta Ariel bernyanyi untuk mencairkan suasana pembahasan yang cukup serius.

"Permintaan Bapak/Ibu Baleg, Mas Ariel satu bait lagu lah. Rileks saja, biar ruangan ini rileks, tidak ada yang tegang. Silakan direleksasi sama Mas Ariel," ujar Bob Hasan.

Baca Juga

Gelar Travel Fair di Jakarta, Ini 7 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi 2026

Ariel pun merespons. "Sudah lumayan liburan dua tahun, enggak nyanyi sebetulnya. Lebih bagus Mas Once sebetulnya. Tapi apa masih ada sisa sedikit skill-nya," kata Ariel, sambil menyanyikan lagu Separuh Aku.

"Dengar laraku. Suara hati ini memanggil namamu. Kar'na separuh aku. Dirimu..." lantun Ariel. Suasana rapat di DPR pun mendadak riuh tepuk tangan.

Baca Juga

Putus! Bikin Ngenes DJ Bravy Akui Selingkuh Jelang Erika Carlina Lahiran 

Ariel hadir di DPR sebagai Wakil Ketua Vibrasi Suara Indonesia (VISI), bersama sejumlah musisi ternama lainnya seperti Vina Panduwinata, Armand Maulana, dan Fadly dari Padi Reborn. Mereka datang untuk mengikuti rapat harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Baca Juga

Hubungan Asmara DJ Bravy dan Erika Carlina Kandas Usai Lamaran di Atas Panggung

Dalam forum tersebut, para musisi menyampaikan pandangan serta aspirasi terkait perlindungan karya cipta di era digital yang semakin kompleks. Kehadiran mereka mendapat sambutan hangat dari para anggota dewan yang mengapresiasi keterlibatan langsung para seniman dalam proses legislasi.

Momen saat Ariel bernyanyi pun menjadi sorotan. Tawa dan tepuk tangan terdengar di ruang rapat, menandai keakraban antara wakil rakyat dan insan musik Tanah Air.

Langkah ini diharapkan bisa memperkuat sinergi antara pemerintah, DPR, dan pelaku industri kreatif dalam memperbarui regulasi hak cipta agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.

Editor: Dani M Dahwilani