Era Digital, Drive Rindukan Rilisan Fisik

JAKARTA, iNews.id - Industri musik mengalami perubahan, dari era rilisan fisik menuju digital. Hal ini dirasakan oleh para musisi lama yang mengalami era transisi ini.
Seperti halnya Drive yang terus bertahan di era digital yang memberikan kemudahan bagi para pendengar. Mereka merasakan kemudahan yang didapat, namun tetap merindukan masa rilisan fisik yang memberikan banyak kenangan.
"Emang sih adaptasinya luar biasa ya, kita merasakan zaman rilisan fisik dan transisi ke digital. Terus terang kalau kita bicara era mana yang enak ya album fisik sih. Ada hal yang beda saat kita melihat artwork, baca lembar per lembar bagi kita itu kenikmatan tersendiri," ujar Dygo, pemain bass Drive saat berkunjung ke iNews.id di iNews Center, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Drive terus beradptasi dengan perkembangan zaman. Baginya ini adalah cara untuk bertahan dan menyampaikan karya yang mereka buat.
"Sebagai musisi untuk bertahan ya harus adaptasi ya, kalau nggak semakin tenggelam," ujarnya.
Menurut Budi transisi di industri musik sudah pasti terjadi seiring perubahan zaman. Hal ini tak hanya di rilisan fisik, namun juga meliput berbagai aspek yang berkaita dengan dunia musik di Indonesia.
Sebenarnya sih nggak apa-apa sih ya karena zaman berubah terus, ini nggak usah masalah rilisan, dulu ngetop bintang radio dan kemudian TV semakin berkembang dan akhirnya muncul bintang video. Teknologi selalu berubah dan tinggal gimana kita menjalaninya, kalau kita mengeluh terus ya ketinggalan jadinya. Lebih baik kita ikutin saja dan apa yang mesti dikerjakan ketika perubahan itu terjadi," ujar Budi, gitaris Drive.
Namun Drive memiliki keinginan untuk merilis dalam format fisik pada mini album tahun depan nanti. Bagi mereka ada kepuasan tersendiri dengan format fisik ini terutama pada layout artwork dalam sampul album.
"Kayak rilisan fisik, kenapa mesti kita kerjain walaU dirilis terbatas karena peminatnya masih ada. Itu jadi collectible item dan itu menjadi suatu koleksi dan artwork menjadi sesuatu yang penting," ujarnya.
Senada dengan Budi, Rizky merasa bahwa rilisan fisik baik piringan hitam, kaset atau CD menjadi identitas bagi seorang musisi. Dia sangat bersyukur sekaligus bangga mengalami era transisi selama bermusik.
"Bagi bandnya itu menjadi suatu identitas yang perlu dibanggakan. Kalau ada fisiknya bisa dipajang dimanapun. Musik itu seperti fashion berubah terus mengikuti zamannya. Kita beruntung banget bisa merasakan transisi di era tersebut dan kita sangat bangga banget menjadi musisi yang merasakan era rilisan fisik," ujar Rizky, vokalis Drive.
Editor: Adhityo Fajar