Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariel Noah hingga Judika Ngeluh soal Royalti Musik ke Fraksi PDIP, Ini Harapannya
Advertisement . Scroll to see content

Once Ungkap Rahasia Kelam, Indonesia Pernah Dimarahi Musisi Dunia Gara-Gara Royalti

Rabu, 19 November 2025 - 00:19:00 WIB
Once Ungkap Rahasia Kelam, Indonesia Pernah Dimarahi Musisi Dunia Gara-Gara Royalti
Once Ungkap Rahasia Kelam, Indonesia Pernah Dimarahi Musisi Dunia Gara-Gara Royalti (foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Elfonda Mekel atau yang akrab disapa Once Mekel kembali membeberkan sisi lain sejarah yang jarang diketahui publik mengenai asal-usul sistem royalti musik di Indonesia. Anggota Baleg DPR RI dari Fraksi PDIP itu mengungkap bahwa mekanisme royalti yang kini dikenal ternyata bukan tumbuh dari inisiatif dalam negeri, melainkan lahir akibat tekanan besar dari komunitas musik internasional.

Dalam rapat dengar pendapat di parlemen, ia menjelaskan bahwa fondasi sistem tersebut justru berawal dari peristiwa kemanusiaan yang kelam krisis kelaparan yang melanda Ethiopia pada pertengahan 1980-an. Dari sanalah muncul reaksi keras musisi dunia terhadap Indonesia, yang pada akhirnya memaksa negara untuk mulai berbenah.

Once, memulai pemaparannya dengan menegaskan pentingnya perlindungan terhadap kekayaan intelektual sebagai kunci kemajuan bangsa. Ia menilai negara-negara besar mampu melaju karena sejak awal memiliki kultur yang menghormati hak cipta.

“Kalau kita belajar dari sejarah negara-negara maju, mereka maju pertama kali karena hak ciptanya,” ujar Once pada wartawan, Selasa (18/18/2025).

Ia kemudian menggambarkan betapa jauh posisi Indonesia tertinggal dalam urusan perlindungan karya. Salah satunya terlihat dari Konvensi Bern tahun 1886, standar global untuk hak cipta yang sudah berlaku jauh sebelum Indonesia merdeka. Menurut Once, setelah kemerdekaan Indonesia sengaja memilih tidak meratifikasi konvensi tersebut agar bebas memanfaatkan karya dan teknologi luar negeri tanpa kewajiban membayar royalti.

Once bahkan mengangkat ironi sejarah: ketika generasi muda Indonesia sedang mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 1928, para seniman dunia justru melakukan revisi terhadap Konvensi Bern untuk memperkuat perlindungan bagi para penampil.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut