كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَام، فَإنَّهُ لِي وَأنَا أجْزِي بِهِ
Artinya, "Semua amal perbuatan anak Adam -yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Puasa adalah ibadah yang disandarkan kepada Allah SWT, yang menunjukkan betapa puasa merupakan ibadah yang memiliki kedudukan lebih dibanding ibadah lainnya. Puasa adalah ibadah yang tidak bisa terjerumus dalam riya (pamer), karena puasa merupakan ibadah yang bersifat abstrak, yang tidak memiliki gerakan yang bisa membedakan antara orang yang sedang berpuasa dengan yang tidak.
Puasa adalah ibadah yang penuh dengan rahasia antara hamba dan Allah SWT, yang hanya Allah SWT yang mengetahui dan yang akan memberikan balasan yang berlipat ganda.
Oleh karena itu, mari kita puasa dengan sebaik-baiknya, dengan niat yang ikhlas, dengan syarat yang sah, dengan rukun yang sempurna, dan dengan adab yang baik. Mari kita puasa dengan hati yang bersih, dengan lisan yang jujur, dengan pandangan yang sopan, dengan tangan yang bermurah hati, dan dengan kaki yang berjalan ke masjid.
Mari kita puasa dengan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, yang merusak puasa, dan yang mengurangi pahala puasa. Mari kita puasa dengan mengharap ridha Allah SWT, dengan mengharap ampunan Allah SWT, dan dengan mengharap surga Allah SWT.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku