JAKARTA, iNews.id - Inilah 15 hukum tajwid dan contohnya yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Hukum tajwid adalah hukum mengenai tata cara membaca Al Quran yang baik, fasih, tartil dan benar.
Secara bahasa, tajwid adalah tahsin yang artinya memperindah. Sedangkan secara istilah, artinya mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya.

Manfaat Luar Biasa Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur, Simak di Sini!
Hak huruf maksudnya adalah sifat-sifat asli yang selalu ada atau melekat pada huruf-huruf tersebut, seperti al jahr, isti'la, asy syiddah, al ithbaq, dan lain sebagainya.
Sementara, mustahak huruf adalah sifat yang tidak selalu menempel pada huruf dan bisa muncul sewaktu-waktu tergantung kondisi yang mempengaruhinya, misalnya tafkhim, tarqiq, idzhar, ikhfa, idgham, dan lain sebagainya.
Hukum Tajwid Surah Fussilat Ayat 44 dan Artinya Beserta Cara Baca yang Benar
Jenis hukum tajwid sendiri sangat banyak. Berikut adalah 15 diantaranya lengkap beserta contoh bacaannya.
15 Hukum Tajwid dan Contohnya:
1. Izhar Halqi
Izhar Halqi merupakan hukum bacaan di mana huruf dibaca dengan jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorokan (halq).
Hukum Bacaan Tajwid Surah Al Asr, Lengkap dengan Artinya Beserta Cara Baca
Adapun huruf-huruf izhar halqi adalah
Alif (ا), 'Ain (ع), Ghain (غ), Ha' (ح), Kha (خ) Ha (ﮬ), Hamzah (ء). Jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tersebut, maka disebut izhar halqi.

Cara Membaca Al Quran dengan Tajwid, Jenis Hukum Huruf dan Contohnya
Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an antara lain pada bacaan berikut:
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
Hukum Tajwid Surat Al Furqan Ayat 63, Arti, Cara Baca Beserta Isi Kandungannya
Pada bacaan Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3 tersebut, terdapat kasrah tanwin dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoosiqin idzaa).
2. Idgham Bigunnah
Hukum Idgham Bighunnah sering juga disebut dengan sebagai Idgham Ma’al Ghunnah. Ini adalah hukum tajwid yang berlaku ketika ada nun mati / nun disukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Mim (م), Nun (ن), Waw (و), dan huruf Ya (ي) dan tidak dalam satu kata atau kalimat atau harus secara terpisah.
Cara membaca Idgham Bigunnah adalah dengan meleburkan nun mati atau tanwin terhadap suara huruf yang mengikutinya. Hukum ini dibaca dengan dengan panjang 1 alif atau dua sampai tiga harakat. Contohnya adalah pada bacaan berikut:
إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ
Kalimat di atas terdapat contoh Idgham Bigunnah, khususnya nun mati bertemu dengan ن.
3. Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah adalah hukum tajwid yang berlaku ketika ada nun mati / nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah ( ل ) atau Ro ( ر ), serta dibaca dengan tidak menggunakan suara berdengung.
Cara membacanya yaitu dengan cara meleburkan huruf nun sukun atau tanwin menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam atau huruf ro, atau dengan cara lafaz yang kedua huruf hijaiyah tersebut seakan-akan diberi tanda tasydid, dengan tanpa diikuti dengan suara berdengung (ghunnah). Sebagai contoh:
فَضْلًا مِنْ رَبِّكَ
Terdapat nun Mati bertemu dengan ro pada penggalan ayat di atas, yang berarti hukumnya Idgham Bilagunnah.
4. Iqlab
Iqlab adalah hukum tajwid yang berlaku ketika ada nun mati / nun disukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Ba ( ب ). Secara harfiah, Iqlab mempunyai arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.
Cara membacanya yaitu dengan cara menggantikan atau mengubah huruf نْ ataupun tanwin jadi seperti suara huruf mim sukun (مْ), oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwin akan bertemu dengan huruf ba (ب , maka bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat. Contohnya:
كُلُّ حِزْبٍ بِمَا
Pada kalimat tersebut, terdapat Tanwin bertemu dengan ب.
5. Ikhfa Haqiqi
Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa haqiqi. Adapun huruf Ikhfa Haqiqi adalah sebagai berikut: ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Ikhfa artinya menyamar atau menyembunyikan sedangkan haqiqi artinya sungguh-sungguh. Oleh karena itu, cara membacanya harus terang dengan adanya dengung. Sebagai contoh:
فَأَنْجَيْنَاه
Hukum Ikhfa Hakiki pada kalimat di atas terdapat pada nun mati bertemu dengan ج
6. Ikhfa Syafawi
Hukum ini terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf ikhfa syafawi, yakni Ba ب. Caranya membacanya adalah menyamarkan suara mim mati dengan diiringi dengungan.
Dengungnya akan tidak terdengar jelas karena huruf mim mati dan ba memiliki tempat keluar yang sama yaitu dua bibir. Ini mirip seperti Iqlab, tetapi cara membacanya tidak dileburkan seperti Iqlab.
Contoh Ikhfa Syafawi:
وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Pada kalimat di atas, terdapat Mim mati bertemu dengan huruf ب.
7. Idzhar Syafawi
Hukum ini terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf-huruf idzhar syafawi dan tetap harus dibaca jelas meski mulut tertutup.
Huruf idzhar syafawi adalah hampir semua huruf hijaiyah, kecuali mim dan ba. Pasalnya, karena kedua huruf tersebut merupakan milik ikhfa syafawi dan idgham mimi.
Contoh Idzhar Syafawi:
وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
Pada kalimat di atas, terdapat mim mati bertemu dengan huruf ظ.
8. Idgham Mimi
Hukum ini terjadi saat mim mati bertemu dengan huruf idgham mimi, yakni mim itu sendiri, serta dibacanya melebur menjadi satu.
Jadi, idgham mimi adalah pertemuan dua huruf mim. Cara melafalkannya persis seperti melafadzkan mim bertasydid. Sebab, mim tasydid merupakan gabungan dari mim mati dan mim hidup. Sebagai contoh:
إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ
Terdapat Mim mati bertemu dengan م pada penggalan kalimat di atas.
9. Qalqalah Sugra
Qalqalah adalah hukum bacaan tajwid, apabila huruf ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) yang mendapat sukun di tengah kalimat atau wakaf di akhir kalimat.
Cara membaca Qalqalah adalah memantul. Hukum bacaan qalqalah terdiri dari dua macam, yaitu qalqalah sugra dan kubra.
Qalqalah Sugra adalah setiap huruf qalqalah yang mendapat sukun di tengah kata atau kalimat.
Contoh Qalqalah Sugra:
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Latin: Innasyaaniaka huwal abtar (abbetar). (QS. Al Kautsar: 3)
10. Qalqalah Kubra
Sedangkan Qalqalah Kubra adalah ketika huruf qalqalah berharakat hidup yang dibaca mati karena di akhir kalimat atau mendapat waqaf.
Huruf Qalqalah ada lima yakni ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) yang dapat disingkat dengan qatbujadin.
Contoh Qalqalah Kubra:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Latin: Qul huwallaahu ahadd
11. Idzhar Qamariah
Alif lam qomariah atau Idzhar Qomariah adalah hukum bacaan alif lam bertemu dengan 14 huruf hijaiyah, yaitu: ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و غ ه ء ي
Ciri-ciri bacaan alif lam qomariah:
1. Alif lamnya terdapat harakat sukun
2. Huruf setelah Al tidak terdapat harakat tasydid
3. Cara bacanya jelas (izhar)
Contoh hukum bacaan alif lam qomariah dalam Al Quran adalah pada Surat Al Fatihah ayat 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Latin: Alhamdulillahi rabbil'aalamiin
12. Idzhar syamsiah
Dalam ilmu tajwid, juga sering disebut dengan istilah Idgham Syamsiah yaitu bagian dari hukum Alif Lam Ta’rif yang berlaku ketika ada huruf Alif-Lam ( ال ) ketemu dengan satu dari 14 (empat belas) huruf hijaiyah.
Ke-14 huruf hijaiyah yang masuk dalam huruf alif lam syamsiah yakni, ن , ل , ظ , ط , ض , ص , ش , س , ز , ر , ذ , د , ث , ت
Sifat-sifat dari Hukum Alif Lam Syamsiah tersebut berada dalam Tanda Tasydid yang terletak di atas huruf Syamsiah, yaitu tanda tasydid yang diberikan sebab terjadinya suatu hukum pertemuan antara huruf hijaiyah Alif-Lam dan Huruf Syamsiah.
Contoh : الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Dibaca: Arrahmaanirrakhiimi bukan al rahmaanil rakhiimi.
13. Ghunnah Musyaddadah
Jenis hukum tajwid berikutnya adalah ghunnah musyaddadah. Ghunnah musyaddadah adalah bacaan tajwid saat ada mim atau nun bertasydid. Cara membacanya: mim atau nun dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ
Pada lafadz اِنَّهُمْ adalah bacaan Ghunnah Musyaddadah.
14. Mad Ashli/Thabi’i
Hukum tajwid berikutnya adalah Mad Thabi'i atau Mad Asli. Hukum ini berlaku jia terdapat alif (ا) sesudah fathah, ya (ي) sukun sesudah kasrah, dan wau (و) yang sesudah dhammah. Dibaca sepanjang satu alif atau dua harakat.
Contoh mad ashli:
بِّ ٱلنَّاسِ
Arab latin: Birabbin-nās (QS An Nas ayat 1).
15. Hukum Tajwid Mad Far’i
Hukum tajwid ini mengharuskan ayat dibaca lebih panjang dari Mad aAsli. Mad menurut bahasa artinya panjang, sedangkan far’i menurut bahasa artinya adalah cabang.
Mad far’i menurut istilah adalah hukum bacaan panjang yang terjadi karena terdapat hamzah, sukun, tasydid dan waqaf. Jika ditotal, ada 14 jenis hukum Mad Far'i:
Contoh Mad far’i:
ءَآللَّهُ خَيْرٌ
Arab latin: Allāhu khairun (QS An Naml ayat 59).
Itulah hukum tajwid dan contohnya lengkap dengan cara baca yang benar. Wallahualam bissawab
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku