Cara Membaca Al Quran dengan Tajwid, Jenis Hukum Huruf dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Cara membaca Al Quran dengan tajwid perlu diketahui setiap muslim. Tajwid bisa diartikan sebagai hukum mengenai tata cara membaca Al Quran dengan baik, fasih, tartil dan benar.
Secara bahasa, tajwid artinya adalah tahsin yang berarti memperindah. Sedangkan secara istilah, tajwid artinya mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya.
Hak huruf maksudnya adalah sifat-sifat asli yang selalu ada atau melekat pada huruf-huruf tersebut, seperti al jahr, isti'la, asy syiddah, al ithbaq, dan lain sebagainya.
Sedangkan mustahak huruf maksudnya adalah sifat yang tidak selalu menempel pada huruf dan bisa muncul sewaktu-waktu. Ini juga tergantung kondisi yang mempengaruhinya, misalnya tafkhim, tarqiq, idzhar, ikhfa, idgham, dan lain sebagainya.
Untuk bisa membaca Al Quran dengan tajwid, perlu diketahui beberapa jenis hukum bacaan. Misalnya saja, hukum bacaan nun mati, mim mati, qolqolah, hingga lam ta'rief.
Berikut ini adalah cara baca Al Quran dengan tajwid yang dirangkum iNews.id, Selasa (29/11/2022).
Izhar Halqi merupakan hukum bacaan di mana huruf dibaca dengan jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorokan (halq).
Adapun huruf-huruf izhar halqi adalah
Alif (ا), 'Ain (ع), Ghain (غ), Ha' (ح), Kha (خ) Ha (ﮬ), Hamzah (ء). Jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tersebut, maka disebut izhar halqi.
Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an antara lain pada bacaan berikut:
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
Pada bacaan Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3 tersebut, terdapat kasrah tanwin dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoosiqin idzaa).
Hukum Idgham Bighunnah sering juga disebut dengan sebagai Idgham Ma’al Ghunnah. Ini adalah hukum tajwid yang berlaku ketika ada nun mati / nun disukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Mim (م), Nun (ن), Waw (و), dan huruf Ya (ي) dan tidak dalam satu kata atau kalimat atau harus secara terpisah.
Cara membaca Idgham Bigunnah adalah dengan meleburkan nun mati atau tanwin terhadap suara huruf yang mengikutinya. Hukum ini dibaca dengan dengan panjang 1 alif atau dua sampai tiga harakat. Contohnya adalah pada bacaan berikut:
إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ
Kalimat di atas terdapat contoh Idgham Bigunnah, khususnya nun mati bertemu dengan ن.
Idgham Bilaghunnah adalah hukum tajwid yang berlaku ketika ada nun mati / nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah ( ل ) atau Ro ( ر ), serta dibaca dengan tidak menggunakan suara berdengung.
Cara membacanya yaitu dengan cara meleburkan huruf nun sukun atau tanwin menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam atau huruf ro, atau dengan cara lafaz yang kedua huruf hijaiyah tersebut seakan-akan diberi tanda tasydid, dengan tanpa dikuti dengan suara berdengung (ghunnah). Sebagai contoh:
فَضْلًا مِنْ رَبِّكَ
Terdapat nun Mati bertemu dengan ro pada penggalan ayat di atas, yang berarti hukumnya Idgham Bilagunnah.