Adab Malam Pertama Pengantin Menurut Islam, Raih Keberkahan Bersama Pasangan
مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-
“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi, no. 135; Ibnu Majah, no. 639; Abu Daud, no. 3904. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Komunikasi yang baik sangat penting untuk membangun keintiman dan memahami kebutuhan pasangan. Berbicaralah dengan istri tentang apa yang disukai dan tidak disukainya.
Bagi istri yang masih perawan, dibutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra dari suami. Perlahan-lahan bimbinglah istri untuk merasa nyaman dan aman.
Setelah berhubungan intim, bersihkanlah diri dengan mandi atau berwudhu. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri.
Malam pertama merupakan momen privasi bagi pasangan suami istri. Jagalah kerahasiaan dan jangan menceritakannya kepada orang lain.
Itulah adab malam pertama pengantin menurut Islam. Dengan menerapkan adab-adab di atas, diharapkan malam pertama pengantin akan penuh berkah dan harmonis.
Editor: Komaruddin Bagja