Akhir Bulan Syaban 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Jadwalnya
JAKARTA, iNews.id - Akhir bulan Syaban 2023 akan dibahas pada artikel kali ini. Meski bukan merupakan bulan haram dalam kalender Hijriah, bulan Sya'ban adalah salah satu bulan yang memiliki keistimewaan sendiri.
Terletak antara Rajab dan Ramadhan, Sya'ban adalah penyambut Syahrus Shiyam alias bulan puasa. Namun, Syaban juga menjadi bulan mulia yang sering terlupakan.
Dalam sebuah hadits riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
Berdasarkan hadits tersebut, diterangkan bahwa banyak orang yang melalaikan bulan Syaban karena terletak di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yakni bulan Rajab dan Ramadhan.
Menurut kalender Kemenag, bulan Syaban 1444 H/2023 M berjumlah 29 hari, sehingga hari terakhir bulan Syaban 2023 jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
Bulan Syaban adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak puasa Sunnah. Bahkan, puasa di bulan Syaban adalah puasa terbaik setelah puasa bulan Ramadhan. Sebab, Nabi Muhammad berpuasa hampir satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam dalil-dalil syar’i berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
Dari Ummu Salamah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Syaban dianggap bulan yang mulia karena di bulan ini Allah menurunkan ayat perintah untuk bershalawat pada bulan ini. Perintah tersebut tercantum dalam ayat berikut:
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-Nya.” (Q.S Al Ahzab; 56)
Salah satu keistimewaan bulan Syaban adakah pada pertengahannya yang umum disebut sebagai Nisfu Sya'ban. Secara harfiah, Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.
Pada malam Nisfu Syaban, disebutkan bahwa para malaikat pencatat amalan menyerahkan catatan amal manusia ke hadapan Allah SWT. Pada malam Nishfu Sya'ban pula catatan-catatan amal manusia setiap tahun akan diganti dengan yang baru.
Mengutip laman NU Online, Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Dikatakan bahwa malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sementara seluruh syafaat itu diberikan secara penuh pada malam ke-14.
Dengan demikian, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun pada malam ke-15. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban tersebut catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
Editor: Komaruddin Bagja