Apa Itu Rajab dan Syaban, Begini Penjelasan dan Keutamannya
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Apa Itu Rajab dan Syaban? Bagi sebagian orang terutama umat muslim mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa itu bulan Rajab dan Bulan Syaban.
Dua bulan ini merupakan bulan yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Lantas apa pengertian Rajab dan Syaban? Berikut penjelasanya:
 
                                Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan pada kalender Hijriah, Setelah bulan Syaban, umat Islam akan memasuki bulan penuh rahmat yakni Ramadhan. Syaban diambil dari kata Sya’bun, yang artinya kelompok atau golongan.
Dinamakan Syaban karena pada bulan ini, masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan, mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan.
 
                                        Sesuai kalender, Bulan Syaban 2022 / 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 4 Maret 2022
Syaikh Abdurrazaq as-Sa’di mengatakan bahwa nama Syaban diberi karena pada saat itu para kabilah Arab berpencar dan berpisah lantaran perang, setelah sebelumnya berdiam diri untuk tidak kemana-mana karena diharamkan berperang pada bulan Rajab.
 
                                        Sama halnya dengan bulan Rajab, Bulan Syaban ini mempunyai julukan al-Qaṣir yang artinya itu singkat atau pendek. Hal ini mungkin dikarenakan kebanyakan manusia menunggu-nunggu datangnya bulan Ramadhan yang datang setelah bulan Syaban.
Bulan Syaban juga disebut dengan bulan yang penuh dengan ampunan. Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Dikutip dari Pusat Kajian Hadis, amalan harian manusia di laporkan setiap bakda shubuh dan ashar, amalan mingguannya setiap hari senin dan amalan tahunan pada Bulan Syaban.
Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW.
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317).
Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang disebut dengan bulan haram; yakni Muharram, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Bulan Rajab diambil dari kata Rojaba, (ارجبوعن القتال بمعنى كفوا عنه), yang memiliki makna ‘adhim (agung), mengapa demikian karena pada bulan rajab tidak ada peperangan oleh bangsa Arab maka disebut dengan bulan Keagungan.
Dari Abu Bakrah ra, Nabi SAW bersabda: “Setahun itu ada 12 bulan, dan di antaranya ada empat bulan mulia, tiga berurutan; Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang ia itu berada antara jumada dan sya’ban”. (Muttafaq ‘alaih).
Selain itu bulan Rajab juga memiliki dua julukan, yaitu al-Aṣab yang artinya pencerahan, disebut demikian karena pada bulan itu rahmat turun kepada umat nabi Muhammad begitu banyak, lalu al-Asham yang artinya tuli karena pada bulan itu tidak terdengar suara peperangan dan suara bergeseknya pedang.
Julukan lain untuk bulan Rajab adalah “Rajam” (الرجم) yang berarti “melempar”. Dinamakan demikian karena musuh dan setan-setan pada bulan Rajab dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh. Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan.
Demikian penjelasan dari kedua bulan tersebut yakni Bulan Rajab dan Bulan Syaban, semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki