24. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Innī iżal lafī ḍalālim mubīn(in).
Artinya: Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
25. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ
Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn(i).
Artinya: Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah (pengakuan)-ku.”
26. قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ
Qīladkhulil-jannah(ta), qāla yā laita qaumī ya‘lamūn(a).
Artinya: Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.”640) Dia (laki-laki itu) berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui
27. بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ
Bimā gafaralī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn(a).
Artinya: (bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.”
Tafsir Surat Yasin Ayat 20-27
Surat Yasin ayat 20-27 ini mengisahkan tentang tiga utusan Nabi Isa alaihisalam kepada kaumnya di Anthakiyah (Suriah). Salah satu utusan atau pengikut Nabi Isa tersebut bernama Habib an Najar. Sebagian ulama tafsir lain menyebutkan Habib bin Mari.
Disebutkan dalam Tafsir Ath Thabari, dikisahkan bahwa ada Ashab al-Qoryah (penduduk negeri) tidak mau beriman dan tidak taat kepada Allah. Sehingga Nabi Isa mengirim dua orang utusan untuk memberi peringatan kepada penduduk negeri tersebut.
Namun penduduk tersebut membangkang. Kemudian Nabi Isa menguatkan dengan utusan yang ketiga agar mereka mau beriman. Namun penduduk negeri itu pun tetep tidak mau beriman. Bahkan mereka menuduh bahwa nasib malang yang menimpa mereka, karena kehadiran ketiga utusan tersebut.
Mereka mengancam akan merajam dan menyiksa ketiga utusan itu jika tidak mau berheti berdakwah. Kemudian datang seorang laki-laki dari ujung kota meyakinkan penduduk kota untuk mengikuti ajakan para utusan itu.
Kata laki-laki itu, “ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Menurut sebuah riwayat, ketiga orang utusan itu berhasil meloloskan diri dari ancaman penduduk negeri itu. Akan tetapi, salah seorang yang mengikuti ajakan mereka bertiga harus menemui ajalnya dirajam oleh peenduduk negeri seperti difirmankan dalam al-Qur’an: “Tidak ada siksaan bagi mereka melainkan satu teriakan saja. Maka tiba-tiba mereka semuanya mati".
Itulah ulasan arti Surat Yasin ayat 20-27 dan tafsirnya yang perlu diketahui umat Islam.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku