Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Serukan Evaluasi Regulasi, Partai Perindo Dorong Toleransi dalam Aktivitas Keagamaan
Advertisement . Scroll to see content

Ayat Seribu Dinar: Pengertian, Waktu, Tujuan Membaca

Rabu, 01 Juni 2022 - 15:50:00 WIB
Ayat Seribu Dinar: Pengertian, Waktu, Tujuan Membaca
Ayat Seribu Dinar dan waktu yang tepat membaca serta tujuan membacanya agar dibukakan pintu rezeki. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ayat Seribu Dinar mungkin banyak yang belum mengetahui manfaat maupun tujuan membaca ayat tersebut. Bagi orang yang ingin dibukakan pintu rezeki dianjurkan membaca dua ayat di awal Surat Ath Thalaq tersebut. 

Pengertian Ayat Seribu Dinar

Dinamakan ayat Seribu Dinar karena khasiat ayatnya  yang  jika  dibaca rutin  akan  memudahkan  seseorang  dalam  mencari rezeki. Ayat Seribu Dinar tersebut adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam  surat Ath-Thalaq (Q.S At-Thalaq [65]: 2-3). 

Berikut ayat seribu dinar Surat Ath Thalaq ayat 2-3:

 وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ 
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا 

Latin: Wamayyattaqillaaha yaj'allahuu makhrojaa wayarzuqhu min khaitsu laa yahtasib, wamayyatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuh, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syai inng qadraa.

Artinya: Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At Thalaq: 2-3).

Mengutip jurnal.radenfatah.ac.id, mufassir Quraish  Shihab  menginterpretasikan ayat tersebut bahwa di sisi lain, rezeki tidak hanya dalam bentuk materi. Kepuasan hati adalah kekayaan yang tidak pernah habis. Ada juga rezeki-Nya  yang  bersifat  pasif.  

Menurut Quraish  Shihab, kata rezeki tidak  selalu  bersifat material, tetapi juga bersifat spiritual. Kalau ayat Al-Qur’an tersebut menjanjikan rezeki   dan   kecukupan   bagi   yang   bertakwa,   maka   melalui   Rasulullah  SAW mengancam siapa yang durhaka dengan kesempitan rezeki, Quraish Shihab yakni merujuk  pada  hadis  riwayat  Ibn  Majah,  Ibn  Hibban  dan  Al-Hakim  melalui Tsauban ra : 

“Tidak  ada  yang  menampik  takdir  kecuali do’a,tidak  ada  yang menambah  umurkecuali  kebajikan  yang  luas,  dan  sesungguhnya  seseorang dihindarkan  dari  rezeki akibat  dosa  yang  dilakukannya”(M.  Quraish  Shihab, 2002: 297).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut