Bagaimana Cara Beriman kepada Kitab-kitab sebelum Al-Qur'an? Begini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an? Adakah dalil yang menjelaskannya?
Sebelum Al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman hidup umat Islam, terdapat kitab lain yang telah diturunkan oleh Allah untuk umat terdahulu. Kitab-kitab itu berisi petuah dalam menjalani kehidupan yang terbaik.
Allah SWT berfirman:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ
Artinya: Dia menurunkan Al-Kitab (al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (QS.Ali Imran ayat 3).
Cara pertama untuk menumbuhkan iman terhadap kitab Allah adalah dengan mengenal kitab-kitab sebelum Al-Qur'an. Kitab tersebut merupakan Taurat yang diturunkan untuk umat Nabi Musa, Zabur untuk umat Nabi Daud, dan Injil untuk umat Nabi Isa.
Allah Ta'ala telah menegaskan adanya kitab-kitab sebelum Al-Qur'an dalam firmanNya. Seperti dalam surat Al Isra ayat 2 berikut ini yang menjelaskan mengenai diturunkannya kitab Taurat.
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلا
Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman).
Lalu kitab Zabur sendiri diturunkan di Yerusalem pada abad 10 SM. Allah berfirman atas adanya kitab tersebut dalam Al-Qur'an:
{وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (105) إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ (106) }
Artinya: Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). (QS. Al Anbiya: 105-107).
Kemudian pada surat Al Maidah ayat 46, Allah menegaskan keberadaan kitab Injil untuk Nabi Isa.
وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedangkan di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Maidah: 46).
Di dalam Al-Qur'an, terdapat pula kisah-kisah umat terdahulu beserta kitab, dan utusan Allah. Maka untuk meningkatkan keimanan terhadap kitab-kitab sebelum Al-Qur'an, seorang muslim perlu membacanya berkali serta memahami isi kandungannya.
Membacanya pun harus sesuai dengan pedoman ilmu tajwid yang telah ditetapkan. Selain menambah keimanan, kegiatan ini juga dapat mendatangkan pahala.