Bolehkah Membaca Surat Yasin di HP tanpa Wudhu? Begini Kata Ulama
Kendati demikian, bahwa ketika membaca Alquran harus memiliki adab karena mengagungkan Alquranul Karim, maka lebih baik berwudhu terlebih dahulu sebagai penghormatan terhadap Alquran.
Menurut Ustaz M Syahid, berbicara mengenai Alquran, kitab suci ini merupakan alat komunikasi manusia dengan Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW sampaikan dalam salah satu hadits, “Barangsiapa yang ingin berkomunikasi/berbincang dengan Allah SWT maka bacalah Alquran”.
Maka sejatinya jika membaca Alquran, sedang berkomunikasi dengan Allah SWT dan tentunya harus mematuhi aturan atau adab-adab ketika sedang membaca Alquran.
Terlebih lagi Alquran bisa diunduh (download) di setiap aplikasi gadget atau HP. Dengan demikian ketika ada waktu luang, Muslim bisa menyempatkan diri untuk membaca Alquran. Karena itu, sebelum membaca Alquran perlu mengetahui tata cara membaca Al Quran, rukun, adab, keutamaan.
Saat membaca Alquran, Muslim harus dalam kondisi tidak mempunyai hadas besar atau kecil dalam artian bersuci. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Quran melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni ) [ No. 449 ]
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Perintah ini dari Allah, ditujukan kepada hamba-hamba-Nya melalui lisan Nabi-Nya; bahwa apabila mereka hendak membaca Al-Quran, terlebih dahulu hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Perintah ini adalah perintah sunat, bukan perintah wajib, menurut kesepakatan ulama yang diriwayatkan oleh Abu Jafar ibnu Jarir dan lain-lainnya dari kalangan para imam.
Adab membaca Alquran berikutnya yakni membaca basmalah. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ
Dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan bacaan, BISMILLAH dan juga memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM." (HR. Bukhari) [No. 5046 Fathul Bari] Shahih.