Cara Baca Mad Shilah Kubra yang Benar, Lengkap dengan Hukum dan Contoh Bacaannya
JAKARTA, iNews.id - Cara baca Mad Shilah Kubra yang benar dapat menjadi pengetahun penting dalam memahami kaidah bacaan Al Quran. Hukum Mad Shilah Kubra perlu dipahami dengan agar saat membaca Al Quran dapat melafalkan dengan baik dan benar sesuai kaidah hukum bacaan atau ilmu tajwid.
Pentingnya membaca ayat sesuai dengan ilmu tajwid agar maknanya tidak salah. Mad Shilah Kubra atau sering disebut juga sebagai Mad Shilah Thawilah merupakan salah satu hukum bacaan yang dapat dipelajari.
Lantas, bagaimana cara baca Mad Shilah Kubra yang benar? Untuk mengetahui cara membacanya, berikut adalah pembahasan hukum sekaligus contoh bacaan Mad Shilah Kubra yang terdapat dalam Al Quran.
Secara istilah, Mad shilah adalah mad pada ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf berharakat. Mad pada mad shilah merupakan mad lafdziyah. Artinya secara tulisan tidak ada huruf mad. tetapi secara lafadz ada madnya. Dalam istilah ilmu qiraat, dhamir yang dibaca panjang disebut dengan shilah.
Sebab dinamakan Mad Shilah karena bacaan panjang (mad) tidak akan terwujud kecuali jika dibaca lanjut (washal atau shilah) dan juga karena ha’ dhamir disambung dengan mad wau atau mad ya ketika dibaca lanjut.
Dilansir iNews.id dari Lafal Quran, Selasa (15/8/2022), Mad shilah kubra atau mad shilah thawilah adalah hukum ketika ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf hidup (berharakat) dan sesudahnya ada hamzah. Mad shilah kubra termasuk kelompok mad far’i karena ada hamzah setelah mad.
Sehingga Mad Shilah Kubra adalah hukum ketika ha dhamir (kata ganti) yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat ketika lanjut, dengan syarat ha’ dhamir tersebut terletak di antara dua huruf yang berharakat dan huruf keduanya adalah hamzah.
Jika tidak bertemu hamzah, mad berubah menjadi Mad Shilah Sughra (Qashirah). Mad Shilah Kubra (Thawilah) boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Cara membaca Mad Shilah Thawilah adalah dengan memanjangkannya sampai 5 harakat atau 2 ½ alif, termasuk pada ha’ dhamir yang berharakat dhommah maupun kasrah.