5 Contoh Hukum Bacaan Qalqalah Sugra Dalam Al Quran
JAKARTA, iNews.id - Contoh Hukum Bacaan Qalqalah Sugra Dalam Al Quran penting diketahui agar bisa membacanya dengan benar sesuai kaidah ilmu tajwid.
Qalqalah Sugra terjadi ketika huruf Qalqalah yang berharakat sukun atau mati berada di tengah kalimat.
Sedangkan Qalqalah Kubra adalah ketika huruf qalqalah berharakat hidup yang dibaca mati karena di akhir kalimat atau mendapat waqaf.
Huruf Qalqalah ada lima yakni ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) yang dapat disingkat dengan qatbujadin.
Pengertian Qalqalah
Dikutip dari Buku Qur'an Hadits MTs kelas VII Kemenag, Qalqalah menurut bahasa artinya bergerak dan bergetar. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, qalqalah artinya getaran makhraj pada saat mengucapkan huruf tertentu yang disukunkan, sehingga terdengar suara tekanan yang kuat.
1. Huruf Qalqalah Sugra ba (ب)
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Latin: Innasyaaniaka huwal abtar (abbetar). (QS. Al Kautsar: 3)
اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ
Abshooruha khaasyi'ah (QS. An Naziat: 9)
Cara membacanya huruf Ba dengan mantap dan memantul
2. Huruf Qalqalah Sugra jim (ج)
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ
Alam Yajj'al kaidahum fii tadhliilin. (QS. Al Fiil:2)
Cara membacanya huruf Jim dipantulkan.
اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ
Alam Naj'alil ardho mihaada (QS. An Naba: 6)
3. Huruf Qalqalah Sugra Dal (د)
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
Fad khulii fii 'ibaadi (QS. Al fajr: 29)
Cara membacanya huruf Dal (sukun) dipantulkan.
4. Huruf Qalqalah Tha (ط)
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
Yaa Ayyatuhan nafsul Muthmainnah (QS. Al Fajr: 27)
Cara membacanya huruf Tha (sukun) dipantulkan.
5. Huruf Qalqalah Sugra Qaf (ق)
وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ
Wa khalaqnaakum azwaajaa (QS. An Naba: 8)
Cara membacanya huruf Qaf (sukun) dipantulkan.
Pengertian Ilmu Tajwid
Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah membunyikan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan setiap huruf hak dan mustahaknya.
Mengetahui dan mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardu kifayah, namun mengamalkannya dalam membaca Alquran hukumnya fardhu 'ain yakni semua qari' atau orang yang membaca Alquran wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Alquran.
Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Alquran.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Hadis-hadis yang menunjukkan anjuran membaca Al-Quran dengan bacaan tartil dan suara yang indah, seperti hadis berikut:
"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ"
Artinya: Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian!
Rasulullah SAW pernah bersabda setelah mendengar suara Abu Musa Al-Asyari membaca Al-Quran:
"لَقَدْ أُوتِيَ هذا مزمار مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ"
Artinya: Sesungguhnya orang ini telah dianugerahi suara yang indah seperti suara seruling keluarga Daud.
Maka Abu Musa menjawab, "Seandainya aku mengetahui bahwa engkau mendengarkan bacaanku, tentulah aku akan melagukannya dengan lagu yang terindah untukmu."
Diriwayatkan dari Ibnu Masud, bahwa ia telah mengatakan, "Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat saja.
Wallahu A'lam.
Editor: Kastolani Marzuki