Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Contoh Teks Khutbah Jumat 26 September 2025 di Bulan Rabiul Akhir Singkat Terbaru
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Ketiga 18 April 2025, Merawat Amal Ibadah

Kamis, 17 April 2025 - 16:55:00 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Ketiga 18 April 2025, Merawat Amal Ibadah
Jemaah sholat Jumat khusyuk mendengarkan khutbah di Masjid Istiqlal Jakarta. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

Lanjutan Khutbah I

Berproses menjadi pribadi yang bertakwa adalah berproses untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Berproses itulah yang ditandai dengan lafal “la’alla” dalam ayat di atas, suatu lafal yang bermakna “pengharapan”. Diharapkan dengan puasa seseorang bisa menjadi orang yang bertakwa. Sebagai suatu pengharapan, ada puasa yang tidak menyebabkan orang bertakwa.

Inilah yang disebut oleh hadis hanya dapat lapar dan dahaga saja. Jika seseorang hari ini lebih baik dari hari kemarin, berarti ada tanda, berarti ada indikasi, berarti ada ciri-ciri bahwa orang tersebut adalah orang yang diharapkan bisa bertakwa. Menjadi lebih baik inilah inti dari bulan syawal. Syawal berasal dari kata “syala” yang berarti naik atau meninggi. Jika kita memahami dan menyadari makna syawal ini dengan benar, maka berarti kita telah menjaga Ramadhan  setelah Ramadhan .

Pertama, syawal artinya naik atau tinggi. Setelah Ramadhan  kita diangkat oleh Allah SWT posisi kita sebagai orang yang tinggi. Kita bersih dari dosa, kita seperti bayi kembali. Bukankah Rosulullah SAW bersabda

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan  dilandasi oleh iman dan instropeksi diri, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760

Posisi yang tinggi ini jangan sampai hilang, jangan sampai rusak, jangan sampai ternodai kembali. Caranya bagaimana? Caranya adalah menjaga jama’ah sholat fardhu, mengerjakan sholat-sholat sunnah, istiqomah membaca al-Qur’an, menjaga lisan dari menggunjing, ghibah, menjaga hati dari riya’, takabbur, hasud, memperbanyak istighfar, membaca sholawat, membantu sesama muslim. Intinya, setelah Ramadhan harus ada peningkatan dibanding sebelum Ramadhan.

Kedua, Syawal adalah hari sejarah, hari silaturrahim dan hari saling memaafkan. Hari sejarah adalah hari, seseorang mengetahui asal usulnya, nenek moyangnya dan saudara-saudaranya. Jika nenek moyangnya orang alim, ayo tiru nenek moyangnya, jika nenek moyangnya adalah orang biasa, ayo membuat sejarah baru, agar anak keturunannya bangga. Syawal juga hari silaturrahim, silaturrahim menunjukkan keakraban, kerukunan dan saling mencintai.

Silaturrahim dan sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Demikian pula saling memaafkan. Memberi maaf sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Allah SWT bahkan menyandingan orang yang tidak mau memberi maaf sama saja dengan “bodoh”. Dalam surat al-A’raf ayat 199 Allah SWT berfirman

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Artinya: “berilah maaf dan perintahlah orang untuk mengerjakan perbuatan baik, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

Ketiga, setelah syawal dan bulan-bulan berikutnya, semangat Ramadhan harus terus bergelora. Jika ingin maksiat, ingat bahwa kita telah diampuni oleh Allah SWT di bulan Ramadhan. Jika ingin berbuat dosa, ingat bahwa hati kita telah menjadi putih. Jangan sampai ternodai kembali. Cepat-cepatlah istighfar, meminta ampun.

Ingat, dalam sebuah hadis dijelaskan sepanjang manusia hidup, ia akan selalu digoda dan dijerumuskan ke lembah dosa oleh setan. Tetapi Allah bersumpah, bahwa selama hamba mau meminta ampun kepada-Nya, Allah SWT akan selalu mengampuni hamba tersebut. Semoga kita bisa menjaga semangat Ramadhan  di luar Ramadhan. Amiin.

جَعَلَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ الْآمِنِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُتَّقِيْنَ. اَعُوْذُبِ اللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَمَنْ يَشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ، وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut