Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bolehkah Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari? Begini Penjelasannya!
Advertisement . Scroll to see content

Dalil Nisfu Sya'ban dan Artinya, Begini Keutamaannya

Kamis, 13 Februari 2025 - 15:30:00 WIB
Dalil Nisfu Sya'ban dan Artinya, Begini Keutamaannya
Dalil tentang Nisfu Sya"ban dan amalan-amalannya yang dianjurkan untuk dikerjakan, (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Ali bin Abi Thalib pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar.“

Sejarah Nisfu Syaban

Berdasarkan buku "Mana Dalil Malam Nisfu Syaban?" karya Ustaz Ma'ruf Khozin, disebutkan bahwa sejumlah ulama, seperti al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali, menjelaskan bahwa praktik ibadah di malam Nisfu Syaban pertama kali dilakukan oleh kalangan Tabi'in di wilayah Syam. Beberapa di antaranya adalah Luqman bin Amir dan Makhul, sebagaimana tercatat dalam Lathaif al-Ma'arif.

Namun demikian, para sahabat Nabi sebenarnya telah memahami kemuliaan malam Nisfu Syaban. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah riwayat.

Al-Waqidi berkata: "Di dalam pasukan ini bersama Abdullah bin Ja'far (bin Abdul Mutallib) ada Watsilah bin Asqa'. Kedatangan mereka ke Syam, yakni Damaskus ke daerah Abi Quds, adalah di malam Nisfu Syaban. Rembulan makin bersinar. Watsilah berkata: Saya berada di dekat Abdullah bin Ja'far. la berkata kepada saya: "Wahai putra Asqa', betapa indahnya dan bersinarnya rembulan malam ini". Saya berkata: "Wahai sepupu Rasulullah. Ini adalah malam Nisfu Syaban, malam yang diberkahi nan agung. Di malam inilah rezeki dan ajal akan dicatat. Di malam ini pula dosa dan kejelekan akan diampuni. Saya ingin beribadah di malam ini". Saya berkata: "Perjalanan kita di jalan Allah (perang) lebih baik daripada beribadah di malamnya. Allah maha agung pemberiannya". Abdullah bin Ja'far berkata: "Kamu benar" (al-Waqidi dalam Futuh asy-Syam 1/74)

Riwayat ini menunjukkan bahwa para sahabat telah mengenal keutamaan malam Nisfu Syaban dan memiliki niat untuk mengamalkannya. Namun, karena kewajiban jihad dalam penaklukan Syam, mereka lebih mengutamakan perjuangan di jalan Allah. Kendati demikian, tidak berarti bahwa ibadah di malam Nisfu Syaban tergolong bid'ah.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut