JAKARTA, iNews.id - Doa untuk membalas sakit hati tidak dianjurkan mengucapkannya dengan kata-kata yang buruk terhadap orang yang telah menyakiti.
Islam mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada sesama termasuk kepada orang yang menyakiti dan tidak membalasnya dengan keburukan.
Mengenal Talak, Pengertian dan Jenis-jenis yang Penting Diketahui
Hal itu telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Meski mendapat cacian, hinaa, dan perlakuan buruk dari orang-orang yang menolak dakwahnya, Nabi Muhammad SAW tidak mendendam. Sebaliknya, Nabi SAW malah mendoakan mereka dengan hal baik agar mereka sadar dan mendapat hidayah.
Misalnya, ketika Rasulullah SAW dilempari batu oleh orang-orang Thaif saat berdakwah hingga kakinya berlumuran darah. Malaikat pun ikut marah dan menawarkan agar mereka ditimpakan gunung. Namun, Nabi menolaknya. Rasulullah SAW malah mendoakan orang-orang Thaif dan memaafkan karena ketidaktahuannya.
Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Membenci Kita
Perilaku Nabi SAW lainnya ketika mendapat hinaan dari orang Yahudi yang buta matanya. Orang buta itu terus mengolok-olok Nabi SAW. Namun, Rasulullah SAW tidak marah malah menyuapinya setiap pagi. Hingga ketika orang buta itu sakit, Nabi SAW pun menjenguknya.
Akhlak Rasulullah SAW tersebut kemudian membuat orang buta yang selalu menghina Nabi SAW menjadi luluh. Dari kisah tersebut, hendaknya umat Islam meneladani Rasulullah SAW ketika mendapat hinaan dan perlakuan buruk dari orang lain untuk tidak membalasnya dengan keburukan. Selain itu, menahan amarahnya dan memaafkan serta mendoakan kebaikan untuk mereka.
Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 134
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. Ali Imran: 134).
Dalam Tfsir Ibnu Katsir dijelaskan, apabila mereka mengalami emosi, maka mereka menahannya (yakni memendamnya dan tidak mengeluarkannya); selain itu mereka memaafkan orang-orang yang berbuat jahat kepada mereka.
Allah SWT pun menyuruh hamba-Nya untuk menolak kejahatan dengan cara yang lebih baik. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, Surat Al Mu'minun ayat 96.
اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ
Artinya: Tolaklah keburukan (mereka) dengan (perbuatan) yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (QS. Al Mu'minun: 96)
Maksudnya, barang siapa yang berbuat jahat terhadap dirimu, tolaklah kejahatan itu darimu dengan cara berbuat baik kepada pelakunya.
Seperti yang dikatakan oleh Umar r.a., "Hukuman yang setimpal bagi orang yang durhaka kepada Allah karena menyakitimu ialah dengan cara kamu berbuat taat kepada Allah dalam menghadapinya."
Doa untuk Membalas Sakit Hati
1. Doa Memohon Perlindungan saat Tersakiti
Doa untuk membalas sakit hati yang bisa diamalkan pertama yakni memohon perlindungan dari bisikan jahat setan dan manusia.
بِسْمِ اللَّهِ، أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
Latin: Bismillahi, a'udzu bikalimaatillaahi taammati min ghadhabihi wa 'iqaabihi wa min syarri 'ibaadihi wa min hamazaati syayaathiini wa an yahdhuruun.
Artinya: Dengan nama Allah, aku berlindung (kepada Allah) dengan (membaca) kalimah-kalimah-(Nya) yang sempurna dari muka Allah, siksaan-Nya dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku.
2. Doa Minta Kesabaran saat Disakiti
Doa untuk membalas sakit hati berikutnya memohon agar diberi kesabaran dan keteguhan hati.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Latin: rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa ṡabbit aqdāmanā wanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn(a).
Artinya: Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku