Fenomena Hujan Meteor Geminid Pertanda Apa Dalam Islam? Begini Penjelasannya
Hadits tentang Bintang Jatuh selanjutnya dirirwayatkan dari Ibnu Abbas ra.
Dia mengatakan bahwa dahulu setan-setan mempunyai pos-pos pengintaian di langit untuk mencuri-curi dengar wahyu; dan dahulu bintang-bintang tidak beredar dan setan tidak dilempari. Apabila mereka mendengar wahyu, lalu mereka turun ke bumi dan menambah-nambahinya dengan kedustaan yang banyak. Ketika Rasulullah Saw. telah diutus, maka bila setan duduk di posnya di langit, maka ada bintang menyala-nyala yang mengejarnya. Bintang-bintang itu tidak pernah meleset dan mengenainya serta membakarnya.
Lalu setan-setan melaporkan hal tersebut kepada pemimpin mereka, yaitu iblis la natullah. Iblis berkata, "Hal itu tidak lain terjadi karena ada suatu peristiwa yang baru terjadi." Lalu iblis mengirimkan bala tentaranya (untuk menyelidiki hal yang baru itu), maka utusan iblis menjumpai Rasulullah Saw. sedang berdiri mengerjakan salatnya di antara dua Bukit Nakhlah. Waki' mengatakan bahwa, yang dimaksud ialah lembah Nakhlah. Utusan iblis itu kembali kepada pemimpinnya, lalu menceritakan hal itu kepadanya. Maka iblis berkata, "Memang orang inilah yang mengubah keadaan."
Doa Melihat Meteor Jatuh
مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Latin: Maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah
Artinya: Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (QS. al-Kahfi: 39)
Demikian ulasan hujan meteor pertanda apa dalam Islam. Semoga mencerahkan.
Editor: Kastolani Marzuki