Hikmah Puasa Rajab 10 Hari: Segala Sesuatu yang Diminta Akan Dikabulkan
Ayat ini menyoroti pentingnya bulan-bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, dengan menekankan larangan terhadap perbuatan dosa, terutama maksiat.
Dalam menjalani bulan Rajab, umat Islam diarahkan untuk mengisi waktu dengan amalan-amalan yang mendapat keberkahan, atau yang sering disebut sebagai amalan masyru’. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Puasa sunah, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan Puasa Dawud, sangat dianjurkan di bulan Rajab. Amalan ini menjadi sarana spiritual yang membawa umat Islam menuju keridhaan Allah.
Selain puasa, melibatkan diri dalam amalan-amalan saleh menjadi bagian penting dalam menjalani bulan Rajab. Perbuatan baik, bakti kepada sesama, dan pelayanan terhadap masyarakat harus dilakukan dengan tekun.
Dengan menghormati larangan Allah dan menjauhi perbuatan dosa, umat Islam menciptakan lingkungan spiritual yang bersih dan mendekatkan diri pada-Nya.
Dengan berpegang pada dalil dan amalan masyru’, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual dan moral yang besar di bulan Rajab, menciptakan kesadaran akan larangan-Nya, serta meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan sehari-hari.
Demikianlah hikmah Puasa Rajab 10 hari. Semoga Allah mudahkan kita beribadah di Bulan Rajab.
Editor: Komaruddin Bagja