Hukum Bacaan Ghunnah, Pengertian & Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Hukum Bacaan Ghunnah dalam ilmu tajwid dibaca dua harakat atau dua ketukan. Cara membacanya yakni dengan menekan huruf Mim dan Nun yang bertasydid.
Bacaan ghunnah atau dengung terjadi jika mendapati huruf Mim dan Nun bertasydid.
Pengertian Ghunnah secara bahasa adalah صوت في الخيشوم Shautun fi al-Khaysyum. Artinya: suara di pangkal hidung.
Secara istilah menurut al-Shadiq Qamhawi dalam al-Burhan fi Tajwid al-Quran adalah Suara dengung yang tersusun dalam bentuk huruf Nun dan Mim yang mana terletak pada kedua hurufnya.
Dikutip dari tafsiralquran.id, Qamhawi menjelaskan bahwa terdapat tingkatan kesempurnaan cara membaca Ghunnah. Yang paling sempurna adalah membacanya dengan cara mendengung di pangkal hidung.
Jika belum bisa, maka boleh membacanya dengan Idgham. Apabila belum mampu maka boleh dibaca Ikhfa. Jika belum mampu juga, maka boleh dibaca Idhar Sukun (dibaca jelas). Dan yang terakhir, jika belum mampu maka boleh dibaca sebagai huruf berharakat saja.
Hal yang perlu ditekankan dalam hukum Ghunnah ialah mengandung Tasydid, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa.
1. Surat Al-Baqarah ayat 157
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَیۡهِمۡ صَلَوَ ٰتࣱ مِّن رَّبِّهِمۡ
Ulaa’ika ‘alaihim shalawaatum mirrabihim
2. Surat Al-Baqarah ayat 210
هَلۡ یَنظُرُونَ إِلَّاۤ أَن یَأۡتِیَهُمُ ٱللَّهُ فِی ظُلَلࣲ مِّنَ ٱلۡغَمَامِ
Hal yandzuruuna illaa an ya’tiyahumullahu fii zhulalim min al-ghamami.