Kandungan Surat Yasin Ayat 47 Tentang Perintah Menginfakkan Rezeki di Jalan Allah
JAKARTA, iNews.id - Kandungan surat Yasin ayat 47 tentang menginfakkan rezeki di jalan Allah dapat menjadi pelajaran penting penuh hikmah. Dalam ayat tersebut, dijelaskan pula mengenai keengganan kaum kafir untuk bertakwa kepada Allah.
Surat Yasin memang merupakan salah satu surat terpenting dalam Al Quran. Sebab, kandungannya surat ke-36 dalam Al Qur'an ini terbilang sangat lengkap hingga dijuluki sebagai jantungnya Al Quran.
Surat makkiyah yang terdiri 83 ayat tersebut mengandung intisari Al Quran dan sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Ayat-ayat di menjelaskan mengenai banyak hal termasuk mengenai tauhid, kekuasaan Allah, perintah Allah, hari kiamat, surga dan neraka, ketetapan Allah, keimanan kepada Allah, hingga tentang para nabi dan lainnya.
Di surat Yasin, terdapat sejumlah ayat yang menjelaskan perintah Allah untuk menjalankan suatu kebaikan. Antara lain termaktub dalam ayat ke 47 yang berkaitan dengan perintah saling mengasihi sesama manusia.
Berikut adalah kandungan dan tafsirnya yang dilansir iNews.id, Selasa(27/12/2022).
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Latin: Wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā"ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn
Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Yasin: 47)
Surat Yasin ayat 47 di atas masih bertalian erat dengan ayat sebelumnya. Ayat 45-46 yang secara garis besar menjelaskan tentang keengganan orang-orang kafir bertakwa kepada Allah, tanda kebesaran Allah, dan kasih sayang terhadap makhluk Allah.
Seperti dijelaskan sedikit di awal, surat Yasin ayat 47 memuat perintah kepada orang-orang kafir agar mau menginfakkan sebagian harta yang sudah Allah anugerahkan. Namun, mereka (orang-orang kafir) justru menunjukkan keengganan secara tegas.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa ayat ini merujuk kepada orang-orang zindiq Mekah. Mereka diminta untuk menginfakkan sebagian hartanya guna membantu orang-orang miskin ketika itu.
Namun, perintah tersebut ditolak mentah-mentah dengan dalih bahwa keadaan miskin tersebut merupakan kehendak Allah, serta mereka enggan ikut campur dengan urusan Allah tersebut.
Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh al-Zamakhsyari dalam al-Kasysyaf. Dijelaskan bahwa ayat 47 turun dalam rangka merespons sikap orang-orang musyrik.
Saat itu, kalangan sahabat yang berada di bawah garis kemiskinan meminta agar-orang musyrik sudi menginfakkan sebagian hartanya. Namun, lagi-lagi permintaan itu ditolak dengan dalih yang sama, yakni keadaan mereka sudah kehendak Allah.
Jika Allah berkehendak untuk menolong mereka, pasti Allah sendiri yang akan membuat mereka kaya. Dan sesungguhnya itu adalah pikiran yang sangat sesat.