Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Sebut Tausiah Ustaz Abdul Somad Jadi Penyemangat Moral dan Spiritual Anggota 
Advertisement . Scroll to see content

Khutbah Jum'at tentang Waktu, Nikmat Allah yang Kerap Dilalaikan

Jumat, 11 Februari 2022 - 05:15:00 WIB
Khutbah Jum'at tentang Waktu, Nikmat Allah yang Kerap Dilalaikan
Khutbah Jum'at tentang waktu yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh Muslim. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Bagi mereka yang mau mensyukuri nikmat waktu, sudah barang tentu modal waktu yang Allah berikan akan dimanfaatkan dan diisi dengan padat, dengan hal-hal yang bermanfaat.

Sebaliknya bagi yang kufur dengan nikmat waktu, boleh jadi modalnya itu terbuang sia-sia, banyak kegiatan yang tidak menghasilkan manfaat di dalamnya.

Namun justru na’udzubillah menjerumuskan diri pada kemaksiatan dan kebatilan. Sebagaimana kata bijak yang mengatakan bahwa, jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,

Dalam Alquran terdapat pesan yang sangat penting untuk menggugah dan mengingatkan diri akan anugerah yang Allah berikan berupa waktu itu. Dalam pandangan seorang muslim, waktu dikenal dengan empat istilah.

Pertama ialah ad-Dahr, sebagaimana dalam QS. Al-Insan ayat pertama,


هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”. Ad-Dahr adalah waktu sebelum keberadaan seseorang. Maka terhadap ad-Dahr, seorang tidak mempunyai konsekuensi. Seorang tidak akan diminta pertanggung jawaban sebelum ia ada atau lahir di alam dunia.

Kedua ialah ‘Ajal, sebagaimana dalam QS. Al-A’raf: 34,

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”. ‘Ajal artinya batas keberadaan sesuatu. Itu mengapa orang yang meninggal sering disebut telah sampai pada ‘ajalnya, yakni telah sampai pada batas hidupnya di dunia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut