Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sejarah Masjidil Aqsa Menurut Islam, Ini Nabi yang Pertama Kali Membangunnya
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Bangsa Yahudi yang Terusir Puluhan Tahun Hingga Kebingungan

Selasa, 18 Mei 2021 - 06:30:00 WIB
Kisah Bangsa Yahudi yang Terusir Puluhan Tahun Hingga Kebingungan
Bangsa Yahudi terusir selama puluhan tahun hingga kebingungan sebelum mendompleng negara lain untuk menguasai Palestina. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Serangan zionis Israil terhadap negara Palestina sudah memasuki pekan kedua. Sejak minggu lalu, Israel meluncurkan puluhan serangan udara di Gaza. 

Sementara, kelompok militan Hamas melakukan serangan roket terhadap kota-kota di Israel dalam peperangan yang pada Senin (17/5/2021) ini telah memasuki pekan kedua.

Bangsa Yahudi mengklaim tanah yang mereka perjuangkan adalah hak mereka yang sudah lama dijanjikan.

Tapi sebenarnya, tidak ada kebenaran atas klaim bangsa Yahudi tentang hak mereka atas Palestina. Sebab Allah SWT telah secara tegas menyatakan bahwa kitab yang mereka pegang itu bukan lagi kitabullah, melainkan karangan manusia di antara mereka. Mereka telah mengubah isi Taurat dan menggantinya menjadi Talmud.

"Maka klaim mereka bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan tuhan untuk mereka, 100% hanyalah bualan mereka saja. Bukan janji dari Allah SWT. Bahkan Allah malah pernah mengharamkan tanah itu untuk mereka selama 40 tahun lamanya, akibat kedegilan mereka sendiri," kata Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat dalam tanya jawab Adakah Hak Israel atas Palestina? dikutip iNews.id, Senin (17/5/2021).

Mengenai terusirnya Bangsa Yahudi termaktub dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

قَالَ فَاِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۚ يَتِيْهُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ

Allah berfirman:"(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu". (QS. Al-Maidah: 26)

Saat tinggal masuk ke Palestina, mereka pun tetap tidak mau. Sebab ternyata Palestina saat itu dikuasai oleh penguasa yang sangat mereka takuti. Perhatikan penjelasan Quran berikut ini:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

(Musa berkata) Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (QS. Al Maidah: 21).

قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّ فِيْهَا قَوْمًا جَبَّارِيْنَۖ وَاِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَا حَتّٰى يَخْرُجُوْا مِنْهَاۚ فَاِنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا فَاِنَّا دٰخِلُوْنَ

Mereka berkata, "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya, "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman."

قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَاۙ فَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ

Mereka berkata, "Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (QS Al-Maidah: 21-24)

Bangsa Yahudi tidak pernah tercatat mempertahankan tanah mereka, apalagi merebutkan dari penguasa lain yang menjajah tanah itu. Seharusnya, hak mereka sudah hilang karena tidak punya jiwa patriotisme atas tanah mereka.

Mitos Tanah yang Dijanjikan

Prof. Roger Garaudy, seorang ilmuwan Perancis, menyatakan bahwa isu "tanah yang dijanjikan" versi Israel tersebut merupakan mitos. Sehingga, yang sebenarnya terjadi adalah "tanah yang ditaklukkan" (the conquered land), bukan"tanah yang dijanjikan" (the promised land).

Allah SWT awalnya memang memerintahkan kepada bangsa Yahudi untuk menempati tanah Palestina, sepulangnya bangsa itu dari perbudakan di Mesir selama ratusan tahun. Namun kisah memalukan terjadi sejak dari Mesir hingga sampai Palestina. Sehingga kisah itu menjadi bangsa itu sangat tidak berhak tinggal di Palestina.

Awal kedatangan mereka ke Mesir dari Palestina adalah saat negeri mereka mengalami paceklik selama tujuh tahun lamanya. Bangsa Mesir mampu bertahan karena mampu menabung sebelumnya dan membangun lumbung persediaan bahan pangan. Kisah ini terkait dengan mimpi Nabi Yusuf alaihissalam yang diangkat menjadi bendahara negara Mesir kala itu.

Maka berdatanganlah bangsa Yahudi dari Palestina ke Mesir untuk mengungsi, tapi kemudian lantaran kedegilan mereka, jadilah mereka budak bangsa Mesir selama ratusan tahun.

Selama di Mesir, bangsa Yahudi adalah budak yang dipaksa bekerja tanpa upah. Konon para Fir'aun di sana menempatkan bangsa itu sebagai budak, yang salah satu tugasnya adalah ikut kerja paksa membangun Pyramid. Arsiteknya tetap bangsa Mesir, bangsa Yahudi hanya pekerja kasarnya, lantaran bangsa itu memang hanya pantas jadi budak.

Sampai Allah SWT mengutus nabi Musa alaihissalam untuk membebaskan bangsa itu dari perbudakan. Tapi susah-susah nabi Musa membangun mental mereka, tetap saja mental mereka tidak bisa diharapkan. Ketika menghadapi Laut Merah di depan dan kejaran tentara Fir'aun di belakang, mereka pun gampang putus asa dan tidak mau berperang.

Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul." Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS Asy-Syu'ara': 61-632)

Bangsa Yahudi sangat penakut dan sama sekali tidak berani menghadapi resiko. Bahkan saat telah diselamatkan dari kejaran Fir'aun, lagi-lagi mereka bikin ulah untuk minta dibuatkan patung anak sapi sebagai sembahan.

Umat Islam tidak pernah memusuhi bangsa Yahudi, kecuali bila Yahudi itu sendiri yang bikin gara-gara. Sebab ciri khas bangsa itu memang berkhianat atas perjanjian yang telah mereka buat. Piagam Madinah yang telah mereka sepakati, tiba-tiba secara sepihak dilanggar. Kalau mereka sampai diusir ke luar Madinah, semua adalah kesalahan mereka sendiri.

Allah SWT menjanjikan kepada Yahudi kehancuran mereka. Di mana mereka akan habis diperangi oleh umat Islam, hingga mereka berlarian sembunyi di balik batu dan pohon. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut