Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap, Satu dari 1.000 Orang Indonesia Alami Buta akibat Kelainan Kornea
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Imam Bukhari Mengembara Menuntut Ilmu hingga Hafal 300.000 Hadits

Senin, 14 Maret 2022 - 10:13:00 WIB
Kisah Imam Bukhari Mengembara Menuntut Ilmu hingga Hafal 300.000 Hadits
Kisah Imam Bukhari menuntut ilmu yang sempat mengalami kebutaan saat kecil hingga hafal 300.000 hadits. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

Shalat 2 Rakaat Sebelum Menulis Kitab

Pada usia 18 tahun, beliau mulai menuliskan kitab Qadlaya al-Sahabah wa al-Tabi’in. Kemudian Muhammad bin Isamil ini pergi ke Madinah untuk mempelajari hadis dari para ulama di sana.

Di Madinah, beliau menulis kitab at-Tarikh alKabir; kitab tentang biografi para perawi hadits di samping makan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم .Hampir-hampir beliau menuliskan cerita tersendiri di setiap biografi ulama yang beliau tulis, tapi khawatir terlalu banyak maka tak jadi beliau tulis.

Imam Bukhari menulis biografi lebih dari 1.000an ulama dalam bukunya at-Tarikh tersebut. Imam Bukhari juga shalat 2 rakaat setiap menulis satu biografi ulama.

Imam Bukhari belajar di Makkah dan Madinah, atau terkenal dengan nama Hijaz selama 6 tahun, yaitu dari tahun 210 H – 216 H.
Mengembara ke Sejumlah Negara

Imam Bukhari terkenal gigih dalam memburu sebuah hadis. Jika mendengar sebuah hadis, maka dia ingin mendapat keterangan tentang hadis itu secara lengkap. Imam Bukhari harus bertemu sendiri dengan orang yang meriwayatkan hadis tersebut.

Dalam mengumpulkan hadis-hadis itu, Imam Bukhari mengembara dan melanglang buana mulai daerah Makkah, Madinah, Syam, Baghdad, Wasit, Basrah, Bukhara, Kufah, Mesir, Harah, Naisapur, Qarasibah, ‘Asqalan, Himsh, dan Khurasan. 

Imam Bukhari kemudian menetap di Makkah dan Madinah selama enam tahun, Kufah, dan Baghdad. Tak jarang beliau bolak-balik ke tempat tersebut karena mendapati keterangan baru atau hadis baru.

Menurut pengakuannya, kitab hadits yang ditulisnya membutuhkan jumlah guru tidak kurang dari 1.080 orang guru hadits.

Dalam salah satu perjalannya kepada Adam bin Abu Ayas, Imam Bukhari kehabisan uang. Tanpa uang sepeser pun, dia hidup sementara dengan daun-daun tumbuhan liar.

Perjalanan panjang itu akhirnya membuat sang Imam dapat mengumpulkan sedikitnya 600.000 hadis. Dari angka tersebut, 300.000 di antaranya dihafal. Hadis-hadis yang dihafal itu terdiri atas 200.000 hadis tidak sahih dan 100.000 hadis sahih.

Dikucilkan hingga Wafat

Imam Bukhari pernah dituduh berpaham Al Quran itu makhluk dan dikucilkan masyarakat Naisabur dan Samarkand saat itu hingga jatuh sakit dan wafat..

Mulanya, pada tahun 250 H, Imam Bukhari datang ke Naisabur. Beliau menetap di sana selama beberapa waktu dan terus beraktifitas mengajarkan hadits.

Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli -tokoh ulama di kota itu dan juga salah satu guru Imam Bukharimengatakan kepada murid-muridnya, “Pergilah kalian kepada lelaki salih dan berilmu ini, supaya kalian bisa mendengar ilmu darinya.” 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut