Kisah Jasad 40 Sahabat Nabi SAW di Rusia Beraroma Wangi Mawar Buat Warga Masuk Islam
Ketika Rasulullah wafat pada tahun 632, seluruh Jazirah Arab sudah menjadi wilayah Islam. Masa Khulafaur Rasyidin meluaskan wilayah hingga Kekaisaran Byzantium di Asia dan Afrika, kemudian menyebarkan Islam serta budaya dan bahasa Arab.
Di zaman Umar bin Khattab, khalifah kedua yang berkuasa pada tahun 634 sampai 644, memerintahkan Panglima Suraqah bin Amr pergi ke Bab al-Abwab atau Derbent. Mengikuti perintah sang Khalifah, detasemen Abd ar-Rahman bin Rabiah, bagian dari pasukan Suraqah bin Amr, mendekati Derbent pada tahun 642—643.
Di Derbent, pasukan Arab menghadapi orang-orang Khazar, bangsa nomaden, sekutu Byzantium menghadapi Persia yang menguasai wilayah itu tahun 630-an.
Menurut peneliti sejarah, makam Kyrkhlyar berasal dari periode awal penaklukan Derbent oleh Dinasti Seljuk pada tahun 1071. Para pemimpin detasemen Ghazi, dari istilah Arab ghazw. Artinya orang-orang yang ikut ekspedisi militer pada abad X-XI yang syahid dimakamkan di sini.
Cendekiawan Moldavia, Dimitrie Cantemir, yang pada awal abad ke-18 mempelajari barang-barang antik Derbent secara menyeluruh, mencatat legenda pertalian asal-usul pekuburan ini dengan Oghuz Turk, sebuah bangsa Turk Barat.
Legenda ini juga dikutip oleh Adam Olearius. Ilmuwan Jerman itu melaporkan bahwa 40 pangeran, orang-orang suci dikubur di permakaman, yang dipimpin oleh seorang raja bernama Kassan, yang berasal dari bangsa Okus (Oghuz).
Darband, nama salah satu versi kronik Derbent yang kemungkinan disusun pada abad ke-17, menyebutkan 50 prajurit syahid dikubur di pemakaman kota. Hampir semuanya, 47 dari 50 orang, memiliki gelar sultan Turki. Banyak di antara mereka memiliki nama Turki, seperti Chumchekh, Tufan, Gutkhan, Geyyum, Hechem, Khar-kesh, Kutchek, Dede, dll.