Kisah Kaum Bani Israel Dikutuk jadi Kera dan Babi, Ini Penyebabnya dalam Alquran
JAKARTA, iNews.id - Kisah Kaum Israel dikutuk menjadi kera dan babi disebutkan dalam Alquran. Bani Israil dikenal dengan tabiatnya yang keras kepala, suka melakukan kerusakan dan permusuhan sesama manusia. Mereka juga suka ingkar janji Tuhan-nya dan mendustakan nikmat yang telah Allah berikan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, orang-orang Yahudi adalah pengikut Nabi Musa alaihisalam. Mereka diberi pegangan kitab Taurat di zamannya. Kata Al-Yahud diambil dari kata al-hawadah yang artinya kasih sayang, atau berasal dari kata at-tahawwud yang artinya tobat.
Namun, Bani Israil tetap tidak mematuhi aturan yang telah ditentukan Allah dan rasul-Nya. Mereka suka melanggar peraturan hingga mendapat laknat Allah dikutuk menjadi kera dan babi. Kisah tersebut diabadikan dalam Alquran, Surat Al Baqarah.
Dalam Alquran dijelaskan Allah SWT mengutuk kaum Bani Israel menjadi kera dan babi karena melanggar peraturan untuk tidak berburu pada hari Sabtu.
Dalam Surat Al Baqarah ayat 65, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
Artinya: Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang melanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, "Jadilah kalian kera-kera yang hina." Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Baqarah: 65)
Ibnu Katsir menjelaskan, Allah SWT mensyariatkan kepada kaum Bani Israel untuk mengagungkan hari Sabtu. Karena itu, mereka harus menaati perintah-Nya.
Akan tetapi, mereka membuat kilah (tipu daya) agar tetap dapat berburu ikan di hari Sabtu, yaitu dengan cara meletakkan jaring-jaring dan perarrgkap-perangkap ikan sebelum hari Sabtu.
Apabila hari Sabtu tiba dan ikan-ikan banyak didapat sebagaimana biasanya, ikan-ikan tersebut terjerat oleh jaring-jaring dan perangkap-perangkap tersebut, tiada suatu ikan pun yang selamat di hari Sabtu itu. Apabila malam hari tiba, mereka mengambil ikan-ikan tersebut sesudah hari Sabtu berlalu.
Ketika mereka melakukan hal tersebut, maka Allah mengutuk rupa mereka menjadi kera. Kera adalah suatu binatang yang rupanya lebih mirip dengan manusia, tetapi kera bukan jenis manusia.
Dengan kata lain, demikian pula perbuatan dan tipu muslihat mereka, mengingat apa yang mereka lakukan itu menurut lahiriah mirip dengan perkara yang hak, tetapi batiniahnya berbeda bahkan kebalikannya. Maka pembalasan dikutuk menjadi kera itu merupakan balasan dari perbuatan mereka sendiri yang disesuaikan dengan jenis pelanggarannya.