Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Clarissa Tanoesoedibjo Ungkap Rapimnas Kadin 2025 Berjalan Sukses, Peserta Tembus 1.000 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Pendeta Nasrani Buhaira

Rabu, 23 Maret 2022 - 19:40:00 WIB
Kisah Pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Pendeta Nasrani Buhaira
Kisah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Pendeta Nasrani Buhaira saat berdagang sewaktu masih kecil. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Pendeta Nasrani Buhaira di kawasan Busyra, Syam (Syria) terjadi saat Nabi SAW masih kecil dan belum diangkat menjadi Rasul.

Bagaimana kisah pertemuan Nabi SAW dengan Buhaira?

Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan pendeta Nasrani Buhaira berawal ketika Nabi SAW yang saat itu berusia 12 tahun, versi lain menyebutkan 9 tahun, ikut berdagang dengan pamannya, Abu Thalib ke Negeri Syam (Syria). 

Dilansir dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) terbutan Kemenag, dalam perjalanan ke Syam, tatkala sampai di suatu tempat yang bernama Bushra, rombongannya itu bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Buhaira.

Buhaira awalnya beragama Yahudi namun menjadi rahib Kristen Nestorian. Dia tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Syria).

Dinaungi Awan

Pendeta Buhaira atau Bahira saat itu terheran-heran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah, kafilah ini sudah sering lewat, tapi kali ini tidak seperti biasanya. 

Di atas mereka, ada awan yang menaungi perjalanan rombongan Nabi SAW. Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti. Pendeta ini memandangi rombongan ini seakan mencari sesuatu dari mereka. 

Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad SAW yang masih anak-anak sambil berkata: “Ini adalah pemimpin dunia dan Rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta.

Pohon dan Batu Sujud

Beberapa sesepuh Quraisy bertanya: “Engkau tahu dari mana?” Saat kalian datang, pohon dan batu menunduk sujud. Kedua-duanya tidak sujud (kepada manusia) selain kepada seorang Nabi. Dan saya juga mengetahui dia (sebagai Nabi) dari khatam an-nubuwah yang ada di pundaknya….”

Pendeta Buhaira kemudian menjamu makan rombongan Abu Talib dengan maksud untukmemperhatikan satu per satu orang yang manakah yang telah membawatanda-tanda ke-Nabiannya itu?

Semula Nab SAW tidak pergi ke rumah pendeta, dan selaku anak kecil dia tinggal menunggu barang dagangannya itu. Setelah pendeta tidak menemukan yang di carinya, maka bertanyalah dia kepada Abu Thalib: 

“Adakah di antara tuan-tuan yang belum datang ke mari? Saya ini akan menjamu semuanya.”Sahut Abu Thalib, “Ada seorang anak kecil, kemenakan saya sendiri, dia sedang menunggu barang dagangan.” 

Jawab pendeta itu: “Bawalah dia ke mari sekali pun dia masih kanak-kanak”. Kemudian Muhammad datanglah ke tempat pendeta itu. 

Setelah bertemu, maka pendeta itu memperhatikan gerak-gerik dan sifat-sifat, serta tanda yang dicarinya. Semuanya itu terdapat pada diri Muhammad.

Maka pendeta pun memuji-muji Muhammad dan memberi nasihat kepada Abu Thalib, supaya anak ini dipelihara baik-baik, karena anak inilah yang akan menjadi pemimpin ummat di kemudian hari. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut