9. Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Kubra atau Thawilah adalah hukum ketika ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf hidup (berharakat) dan sesudahnya ada hamzah. Mad shilah kubra termasuk kelompok mad far’i karena ada hamzah setelah mad.
Sehingga Mad Shilah Kubra adalah hukum ketika ha dhamir (kata ganti) yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat ketika lanjut, dengan syarat ha’ dhamir tersebut terletak di antara dua huruf yang berharakat dan huruf keduanya adalah hamzah.
Jika tidak bertemu hamzah, mad berubah menjadi Mad Shilah Sughra (Qashirah). Mad Shilah Kubra (Thawilah) boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Cara membaca Mad Shilah Thawilah adalah dengan memanjangkannya sampai 5 harakat atau 2 ½ alif, termasuk pada ha’ dhamir yang berharakat dhommah maupun kasrah.
10. Mad Tamkin
Kunci utama dari Mad Tamkin ini adalah sama seperti pada hukum-hukum Mad Far’i yang lain, yakni terdapat pada hukum huruf Mad Thobi’i.
Mad Tamkin secara istilah adalah bacaan panjang pada huruf Ya bertasydid dan berharakat kasrah (يِّ) yang bertemu dengan huruf Ya sukun (يْ) dalam satu lafal.
Cara membaca bacaan Mad Tamkin adalah satu alif atau dua harakat, sama seperti panjang hukum Mad Thobi’i atau Mad Asli.
Huruf Ya bertasydid tersebut dinamakan Mad Tamkin karena huruf Ya menempati bacaan mad sebab bertemu Ya sukun dan harus dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harakat.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku