Manfaat Surat Al Mulk untuk Orang Meninggal
Maka apakah Engkau akan membakarnya dengan api, sedangkan aku berada di dalam rongganya? Jika Engkau hendak mengazabnya, maka hapuskanlah terlebih dahulu aku dari Kitab-Mu." Allah berfirman, "Aku lihat engkau marah."
Surat itu menjawab, "Sudah seharusnya aku marah." Maka Allah berfirman, "Sekarang pergilah kamu, sesungguhnya Aku telah menyerahkannya kepadamu dan Aku memberi izin kepadamu untuk memberi syafaat buatnya.
"Maka Surat itu kembali dan mengusir malaikat penanya, lalu lelaki itu bangkit dalam keadaan senang hati tanpa mengalami suatu siksaan pun dari malaikat tersebut.
“Jadi, malah dua malaikat mungkar dan nakir yang jadi tersangka. Mungkar Nakir yang malah diamuk Pangeran (Allah),” kata Gus Baha.
Lalu surat itu meletakkan mulutnya ke mulut lelaki itu dan berkata, "Selamat datang dengan mulut ini, barangkali mulut ini sering digunakan untuk membacaku; dan selamat datang dengan dada ini, barangkali dada ini dipakai untuk memuatku; dan selamat datang dengan kedua kaki ini, barangkali ia dipakai untuk berdiri membacaku.
Surat itu menghiburnya di dalam kuburnya karena merasa khawatir bila ia kesepian dan merasa takut."Ibnu Abbas, bahwa ia pernah berkata kepada seseorang, "Maukah aku hadiahkan kepadamu suatu hadis yang akan membuatmu gembira?" Lelaki itu menjawab, "Tentu saja mau."
Ibnu Abbas mengatakan, "Bacalah surat Al-Mulk dan ajarkanlah kepada keluargamu serta semua anakmu dan semua ahli baitmu yang masih anak-anak dan juga semua tetanggamu.
Karena sesungguhnya surat Al-Mulk ini adalah surat yang menyelamatkan dan yang mendebat atau membela pembacanya kelak di hari kiamat di hadapan Tuhannya, dan memohon kepada-Nya agar menyelamatkannya dari azab neraka dan juga menyelamatkan penghafalnya dari siksa kubur.
Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, bahwa sesungguhnya ada seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kalian meninggal dunia, sedangkan tiada sesuatu pun dari Kitabullah yang dihafalnya selain dari Tabaraka.
Anas ibnu Malik melanjutkan, bahwa setelah Rasulullah Saw. menceritakan kisah ini, maka tiada seorang pun —baik anak kecil, atau orang dewasa atau budak atau orang yang merdeka— melainkan mempelajarinya dan menghafalkannya. Dan Rasulullah Saw. menamainya dengan sebutan Al-Munjiyah (surat yang menyelamatkan).