Nuzulul Quran: Pengertian, Sejarah dan Keistimewaan
JAKARTA, iNews.id - Umat Muslim patut memahami mengenai pengertian, sejarah, dan keistimewaan Nuzulul Quran. Istilah Nuzulul Qur'an merujuk pada waktu diturunkannya Al-Quran secara utuh dari Lauhul Mahfudz di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia.
Nuzulul Quran lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan, malam. Di malam tersebut, terdapat sebuah peristiwa penting bagi umat Islam, dimana kitab suci Al-Qur’an diturunkan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil), (Al-Baqarah/2: 185).
Karena menjadi malam yang sangat istimewa, kaum Muslimin dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam tersebut. Hal itu semata-mata dilakukan demi mengharap ridha Allah dan memperoleh keutamaan malam Nuzulul Quran.
Secara bahasa, Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yakni Nuzul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al Quran (kitab suci umat Islam).
Sehingga, Nuzulul Quran dapat diartikan sebagai peristiwa turunnya Al Quran dari tempat yang tinggi yakni Lauhul Mahfudz di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia.
Pengertian tersebut yang kemudian akan menjadi pembeda antara Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar. Pasalnya, Allah menegaskan bahwa Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril di malam Lailatul Qadar.
Pertanyaannya, apa bedanya antara peringatan Nuzulul Quran dan turunnya Al Quran di malam Lailatul Qadar?
Dikutip iNews.id dari laman NU, Rabu (12/4/2023), beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dua kali proses.
Pertama, Al Quran diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, wahyu tersebut diturunkan secara bertahap (najman najman).
Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di langit dunia, dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah. Peristiwa inilah yang dikatakan sebagai Nuzulul Quran dan diperingati setiap 17 Ramadhan.
Selanjutnya, malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama 20 tahun, (pendapat lain 21 tahun). Momen pertama kali turunnya ayat kepada Nabi Muhammad inilah yang diperingati sebagai Lailatul Qadar, di mana terjadi antara malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Pakar tafsir terkemuka, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menegaskan:
“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”
Dalam riwayat lain dikatakan "Sahabat Ibnu Abbas berkata, Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh kepada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur, satu dan dua ayat, di waktu yang berbeda-beda selama 21 tahun." (Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi).
Dari referensi di atas, dapat dipahami bahwa peringatan Nuzulul Qur'an yang populer di Indonesia mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Al-Qur’an melalui dua proses, yaitu dari Baitul Izzah kepada Nabi di bumi.
Malam diturunkannya Al-Qur’an adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu, kebaikan dan pahala akan mengalir pada orang-orang yang beriman, bertakwa, dan beribadah kepada Allah.
{وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ}
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 2-3).
Rasulullah telah bersabda:
«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Artinya: Barangsiapa yang melakukan qiyam (shalat sunnah) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dan ridha Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu.
Di malam Nuzulul Quran, para malaikat, termasuk Malaikat Jibril akan turun ke bumi untuk menyampaikan berkah dan rahmat dari Allah untuk hambaNya. Hal itu tertuang dalam Al-Qur’an surat Al Qadar ayat 4 yang berbunyi:
{تَنزلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ}
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Saat malam Nuzulul Quran tiba, Allah akan memberikan keselamatan bagi hambaNya di bumi. Maksud dari keselamatan tersebut menurut mujahid adalah malam di mana setan tidak mampu berbuat keburukan atau melakukan gangguan manusia yang beriman dan bertakwa.
Allah SWT berfirman:
فِيها يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya: Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad' Dukhan: 4).
Sementara itu, maksud dari urusan dalam dalil tersebut adalah semua hal mengenai manusia, dari kelahiran, kematian, hingga rezeki. Oleh sebab itu, Nuzulul Quran amat sangat istimewa bagi umat Islam.