Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengertian Nuzulul Qur'an dan Sejarahnya, Lengkap Tahapan dengan Hikmahnya
Advertisement . Scroll to see content

Pengertian Nuzulul Qur'an dan Sejarahnya di Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Dalil

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:31:00 WIB
Pengertian Nuzulul Qur'an dan Sejarahnya di Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Dalil
Ilustrasi pengertian dan sejarah nuzulul quran yang terjadi pada 17 Ramadhan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Jaminan Mendapat Lailatul Qadar menjelaskan, sudah menjadi ijma’ di tengah ulama bahwa malam Qadar adalah malam diturunkannya Al-Quran Al-Karim. Dalil tentang hal itu adalah firman Allah SWT di dalam surat Al-Qadar :

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Latin: Innaa anzalnaahu fii lailatil qadri

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam penuh kemuliaan. (Al-Qadar: 1)

Dalam Surat Al Qadar ayat 1, Allah Swt menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam paling spesial dan paling mulia di bulan suci Ramadhan, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Muhammad Saw, dan lebih baik dari pada seribu bulan.

Hal itu kembali ditegaskan dalam Surat Ad Dukhan Ayat 3:

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةٍ مُبارَكَةٍ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati. (Ad-Dukhan: 3).

Tahapan Nuzulul Quran

Beberapa ahli tafsir menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).

Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah Swt terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di Baitul Izzah (rumah langit dunia). Kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad Saw di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun.

Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain halnya dengan Al-Qur'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia; hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar. 

Setelah itu Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW secara bertahap sesuai dengan kejadian-kejadiannya.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

أنزلَ اْلقُرْأنَ جُمْلَةً وَاحِدَةً اِلىَ سَمَآءِ الدُّنْيَا وَكَانَ بِمَوَاقِعِ النُّجُوْمِ وَكَانَ اللهُ يَنْزِيْلُهُ عَلىَ رَسُوْلِهِ بَعْضَهُ فِيْ بَعْضٍ

“Al-Qur‘an diturunkan secara sekaligus ke langit dunia, dan hal itu adalah seperti perpindahan bintang-bintang. Allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW sedikit demi sedikit “. (HR. Al-Hakim) [ No. 787].

Ibnu Abbas radhiyallahuanhu menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah peristiwa turunnya seluruh ayat Al-Quran dalam satu kali turun, yaitu dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia atau sebutannya Baitul Izzah. 

Sedangkan Asy-Sya’bi menyebutkan bahwa yang dimaksud disini adalah bahwa di malam Qadar itu turun permulaan ayat Al-Quran ke muka bumi.

Dan boleh jadi kedua-duanya tidak keliru. Sebab para ulama meyakini bahwa Al-Quran memang mengalami proses penurunan dua kali. Penurunan yang pertama adalah turunnya Al-Quran dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas.

Sedangkan penurunan yang kedua, dari langit dunia ke muka bumi, yang turunnya pertama kali hanya lima ayat penggalan awal dari surat Al-‘Alaq. Dan keduanya bisa saja terjadi pada malam Qadar, meski pada zaman yang berbeda.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut